banner KOLEKSI ILMU HIKMAH INDONESIA

Kamis, 22 Mei 2025

*⚜️PROGRAM MAHAGURU A'DZOM QUBRO PAMUNGKAS KERAMAT WALI⚜️*

*⚜️PROGRAM MAHAGURU A'DZOM QUBRO PAMUNGKAS KERAMAT WALI⚜️*

*Ilmu ini langsung aktif & bekerja memenuhi dan memperbaiki isi wadaq keilmuan di dalam tubuh batin kita sehingga semua ilmu yang pernah di pelajari akan disempurnakan seketika dan akan hidup aktif sesuai masing² pribadi pengamal'y, yg pasti memiliki keilmuan ini akan jauh lebih bermanfaat dari pada menimbun ribuan modul keilmuan yang gak jelas yg gak ada manfaatnya. Memiliki & mengamalkan 1 ilmu ini setara dengan memiliki 113 ilmu pamungkas kelas wingit yang tidak sembarang orang dapat menguasai ilmu² wingit asli. Di program A'dzom Qubro Pamungkas Keramat Wali ini kita udah mampu menggembleng dan mengisi jutaan khasiat apapun cukup dengan 1 ilmu ini yang memiliki Kunci ilmu yang sangat pendek hanya 1 baris lebih saja dan sangat mudah di hafal dan yg pasti jangan kaget setelah memiliki keilmuan ini maka diri kita akan sangat di butuhkan oleh orang banyak..!!!*

*(Tajrib akan jadi Paranormal Spiritual serba bisa dgn Segudang Kesaktian yg Super Tajrib & Paten, Buktikan...‼️‼️)*

Sedikit Khasiat ilmu ini yang daoat di jelaskan di antaranya adalah:
• Kesaktian & kedigdayaan pilih tanding.
• Orang yang punya ilmu hitam masuk rumah kita akan luntur ilmunya.
• Segala macam jimat akan tawar bila masuk rumah kita.
• Ilmu tingkat tinggi akan luntur bila berhadapan dengan pemilik ilmu ini.
• Ilmu ini energinya langsung aktif ketika sudah di ijazahkan.
• Kebatinan tingkat tinggi dari berbagai kebatinan gaib.
• Buat pagar rumah yang sangat tinggi dan komplit.
• Mengembalikan serangan muruh luar dalam tanpa tenaga.
• Membuang susuk
• Melipat gandakan ilmu dan kekuatan yang sudah teruji dan tingkatan istimewa yang tidak ada pada ilmu-ilmu sebelumnya.
• Memagari anak, keluarga, pasien sarana fotonya.
• Menjaga, melindungi diri, harta dan keluarga.
• Bisa dengan mudah mendapat petunjuk gaib.
• Dipukul akan mantul balik kepada yang memukul.
• Dibacok akan balik kepada yang membacok.
• Disantet akan kembali ke pengirim santet.
• Ditusuk balik menusuk yang menusuk.
• Diracun jadi manis rasanya.
• Jutaan manfaat sesuai niat.
• Keselamatan mutlak dari segala senjata.
• Kelamat dari jin, syetan, iblis, sihir, santet.
• Pengasihan umum super kuat dimulyakan masyarakat, dll.
• Pagar badan dari segala macam kejahatan kasar / halus
• Pengasihan umum & khusus
• Pagar rumah/toko/gedung/kendaraan dengan 100 jin muslim yg bisa di perintah
• Penglarisan dagang super kilat & tajrib
• Penghancur jin fasiq / iprit
• Keselamatan mutlaq dari segala bahaya yg datang dr arah manapun
• Keselamatan dari kebakaran & pencurian/penjarahan
• Selamat dari pencurian, rumah kita akan kelihatan seperti laut, hutan, sungai, api, dll.
• Selamat dari senjata api, bom, nuklir,dll.
• Selamat dari sihir, santet, guna-guna, teluh, sirep, dll.
• Jutaan manfaat sesuai niat.
• Sebagai senjata pamungkas.
• Bila istiqomah diamalkan akan memiliki ilmu kebatinan dan ilmu laduni sunan kalijaga dari ruhaniah beliau.
• Membangkitkan dan mengaktifkan energi kasiat sejuta ilmu bawa’an dalam diri.
• Ilmu bolo sewu malaikat.
• Memakai kekuatan bangsa malaikat.
• Pesugihan ruh harta benda (kaya-raya).

MINAT LANGSUNG WA🙏🙏🙏🙏🙏

🔹UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA SILAKAN HUBUNGI WHATSAPP DI BAWAH INI : 
WHATSAPP: 08111118294

FAEDAH MEMBUAT AIR ASMA AGAR RUMAH ADEM TENTREM

FAEDAH MEMBUAT AIR ASMA AGAR RUMAH ADEM TENTREM 

TATACARA :
 Siapkan air se baskom, kemudian baca Ayat kursi 170x dan baca surat ak Kautsar 41x lalu tiupkan ke air itu dan air di cirat2 kan ke sekeliling rumah

KHASIAT : Rumah nya akan adem tentrem nyaman di huni sehingga yang tadinya rumahnya panas penghuni nya sering berantem maka akan rukun dan nyaman di tinggali..
Semoga bisa bermanfaat utk yg di dlm rmhnya terasa ada aura negatif segera bersihkan

TAWASUL.

Assalamu'alaikum warrohmatullohi wabarokaatuh. 
TAWASUL. 

** Tawasul itu ada dua yaitu : 1.tawasul dengan do'a (tawasul bi du'a). 
** yang artinya adalah kita datang kepada orang sholeh (ulama) mendo'a kan kita karena kita menduga do'a orang sholeh tersebut do'a nya di kabul oleh Allah swt. 
** ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻫَﻠَﻜَﺖِ ﺍﻷَﻣْﻮَﺍﻝ ﻭَﺍﻧْﻘَﻄَﻌَﺖِ ﺍﻟﺴُّﺒُﻞ ﻓَﺎﺩْﻉُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳُﻐِﻴﺜُﻨَﺎ . ﻓَﺮَﻓَﻊَ
ﺭَﺳُﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ، ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝ : ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻏِﺜْﻨَﺎ . ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻏِﺜْﻨَﺎ . ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻏِﺜْﻨَﺎ
Artinya: "Wahai Nabi harta kami hancur, jalan-jalan (rezeki)
telah terputus. Berdoalah kepada Allah untuk menolong
kami', kemudian Rasul SAW mengangkat tangannya dan
berdoa, 'Ya Allah tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah
kami." (HR Muslim) 

**Dari Ibnu Umar dari Umar, sesungguhnya Umar minta izin
kepada Nabi melakukan umroh, maka Nabi bersabda: Wahai
saudaraku sertakan kami dalam doamu dan jangan lupa
mendoakan kami. (HR Tirmidzi) 
Inilah salah satu cara agar do'a di kabul. 
2 do'a di dalam nya ada tawasul nya (du'a bi tawasul): 
** kita minta langsung kepada Allah swt dengan membawa sesuatu yang di cintai oleh Allah swt seperti yang ada di Hadits bukhari minta kepada Allah swt dengan membawa amal sholeh nya di hadits tersebut bercerita tentang tiga orang terperangkap di gua masuk gua ada batu menggelinding tiba tiba menutup pintu gua tak bisa keluar dan tidak ada cara kecuali memohon kepada Allah swt bagaimana cara memohon nya ? mereka pamer di hadapan Allah swt tentang amal baik nya. 
** di antara ke tiga orang ada yang telah berbuat baik kepada orang tua nya kemudian dia memohon kepada Allah swt demi kebaikan tersebut dia memohon agar bergeser batu yang menutupi gua tersebut kemudian Allah swt menggeser nya. 
** kemudian di antara ke tiga orang tersebut ada juga yang sudah mempunyai kesempatan zinah tapi dia tidak mau berzinah aku takut karena Allah swt kemudian dia memohon "ya Allah karena itu geser batu" kemudian batu pun bergeser yang ingin lengkap ceritanya silahkan baca di hadis bukhari 
** ini adalah orang orang yang berdo'a kepada Allah swt dengan membawa sesuatu yang di cintai oleh Allah swt amal sholeh termasuk membawa orang sholeh. 
membawa orang orang sholeh minta nya kepada Allah swt ada di hadits Utsman ibn Hunaif: 
** tentang seorang buta yang dAtang kepada Nabi saw minta di do'a kan agar di sembuhkan matanya yang buta kemudian Nabi saw menyuruh dia memilih pilih sabar atau doa (sembuh) rupanya dia pilih doa (sembuh) baik kalau begitu wudhu lah kau kemudian dia berwudhu mugkin Hadits ini mahsyur di kalangan orang yang melarang tawasul. 
Akhirnya dia berwudhu di ajari Nabi Muhammad saw Wudhu lah kau sholat kemudian sholat dua roka'at lalu tengadah kan tangan mu " ya Allah sesungguhnya aku menghadap kepada mu dengan Nabi mu ( membawa Nabi Muhammad saw) Nabi yang diutus dengan membawa rahmat" 
ini minta nya kepada siapa ? Allah bukan minta kepada nabi saw,ini loh salah nya orang yang membenci ahli Tawasul katanya Tawasul meminta kepada manusia padahal enggak kami tidak meminta kepada orang mati tapi kepada Allah swt membawa orang sholeh mereka mengatakan paling gampang biasanya Hadits dho'if padahal hadis ini di shohih kan oleh lima belas pendekar hadis di antaranya : imam hakim, al mundziri, al baihaqi, at tarmidzi dsb. 
** kembali kepada bukhari hadis sholat istisqo, aneh nya orang yang katanya mujtahid dan alim di zaman ini bagaimana menerjemahkan Hadits ini artinya apa 
 "datang kepada Nabi saw dan minta doa kemudian Nabi saw meninggal adanya sayyidinaa abbas datang kepada sayyidinaa abbas minta doa" loh apa tidak bisa lihat teks arab nya bunyi nya begini "Allahumma" minta kepada siapa ? Allah," ya Allah dulu aku memohon membawa Nabi mu dan sekarang aku memohon kepadamu dengan paman Nabi mu dan berikan kepada kami curahan air" 
hadis ini menjelaskan bukan minta doa kepada sayyidinaa Abbas,minta kepada Allah swt membawa Nabi Muhammad saw kalau membawa Nabi Muhammad saw yang di bawa apanya sih? Kemuliaan Nabi saw,pangkat Nabi saw, sekarang pertanyaan nya kenapa di bedakan antara hidup dan matinya Nabi saw apakah kalau Nabi saw hidup bisa memberi ? Gak bisa. 
kalau meninggal Juga sama gak bisa,jadi bukan karena Nabi saw bisa memberi dan tidak bisa memberi enggak Nabi saw tidak bisa memberi tapi karena Nabi saw mulia 
** pertanyaan nya waktu Nabi saw hidup mulia atau tidak? Mulia. 
** setelah meninggal? Mulia 
** apakah ada yang berkurang ? Tidak 
** justru yang membedakan antara hidup dan matinya Nabi saw adalah berbahaya aqidah nya 
** kita membawa Nabi saw karena pangkat nya nabi saw,kemuliaan Nabi saw di hadapan Allah waktu hidup mulia,setelah meninggal mulia bukan karena Nabi saw bisa menolong atau tidak bisa menolong,bukan karena Nabi saw bisa berdoa atau tidak bisa berdoa enggak ada urusan di situ lah ini kesalahan fatal memahami hadis ini 
** jadi Nabi saw tetap tidak bisa memberi dan kita memang tidak minta kepada Nabi saw waktu itu minta nya kepada Allah swt membawa Nabi saw dan ada di kitab sohih bukhari di sholat istisqo,kemudian mereka mengatakan 
" loh kenapa kok dari Nabi saw pindah ke abbas itu karena Nabi saw meninggal " bukan karena Nabi saw meninggal justru di sini bisa kita pahami bahwasanya untuk Tawasul tidak harus Nabi orang soleh pun bisa karena abbas di sepakati bukan nabi maka nya kita tawasul dengan para waliyulloh itu sah karena minta nya tetap kepada Allah swt. 
** coba seorang wali akan kita tawasuli karena apa ،? Karena kesolehannya belum pernah dengar " ya Allah saya bertawasul dengan fir'aun " enggak ada. 
** ini pemahaman tentang tawasul jadi ahli Tawasul tolong yang faham makna ini,ini adalah du'a bi tawasul dengan membawa sesuatu yang di cintai baik amal sholeh atau orang sholeh,orang sholeh enggak akan berakhir mati pun tetap sholeh hidup sholeh mati sholeh enggak akan berkurang sayyidinaa abbas meninggal tetap kita bisa bertawasul dengan sayyidinaa abbas. 
** kesalah pahaman menjadikan dia mudah mengkafirkan atau membid'ah kan orang lain padahal ada hadis nya. 
Catatan : 
**
** اَللّٰهُُمًَّّ صَلِّ عَلٰی سَيِّدِ ناَ مُحَمَّدٍ وَ عَلٰی اٰلِ سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ
** untuk orang yang suka tawasulan tolong harus paham makna tawasul 
** selain tawasul di sana juga di bahas ihdaus tsawab atau menghadiahkan pahala seperti tahlilan dst banyak dalilnya bukan hanya satu dan ini menurut imam hanafi,maliki,hambali nyampe sedang kan menurut imam syafi'i tidak nyampe namun muridnya menjelaskan tidak nyampe itu karena tidak di alamatkan. 

** hukum ziarah kubur adalah sunah. 
   
** ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻧَﺴْﺘَﺴْﻘِﻲ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﺑِﻨَﺒِﻴِّﻨَﺎ ﻓَﺘَﺴْﻘِﻴﻨَﺎ , ﻭَﺇِﻧَّﺎ
ﻧَﺘَﻮَﺳَّﻞُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﺑِﻌَﻢِّ ﻧَﺒِﻴِّﻨَﺎ ﻓَﺎﺳْﻘِﻨَﺎ
Allāhumma innā kunnā nastaqī ilaika bi nabiyyinā, fa
tasqīnā. Wa innā natawassalu ilaika bi ‘ammi nabiyyinā,
fasqinā.
Artinya, “Ya Allah, kami dulu meminta hujan kepada-Mu
melalui pangkat nabi kami (Nabi Muhammad SAW)
yang tinggi, lalu Kauturunkan hujan untuk kami.
Sekarang kami meminta hujan kepada-Mu melalui
pangkat paman nabi kami (Sayyidina Abbas bin Abdul
Muthalib) yang tinggi, maka turunkan lah hujan untuk
kami.”

Pengertian Taubat

Pengertian Taubat

Kata Taubat dalam bahasa arab adalah merupakan mashdar dari dari kalimat “taba-yatuba-taubatan” yang artinya kembali. [1] Sejalan dengan pengertian secara bahasa, taubat menurut Al-Ghazali sebagaimana disebutkan dalam bukunya Zainul Bahri “Taubat adalah kembali dari jalan yang menjauhkan diri dari Allah yang mendekatkan diri kepada syetan. Selanjutnya, lebih rinci lagi Al-Junaid menyebutkan bahwa taubat itu memiliki tiga makna ; pertama, menyesali kesalahan, kedua, berketetapan hati untuk tidak kembali kepada apa yang telah dilarang Allah, dan ketiga , menyelesaikan atau membela orang yang teraniaya. [2]

Al-Ghazali sebagaimana tersebut dalam buku “Ilmu Tasawuf” karangan Mukhtar Solihin dan Rosihan Anwar, mengklasifikasikan taubat kepada tiga tingkatan :[3]

1. Meninggalkan kejahatan dalam segala bentuknya dan beralih kepada kebaikan karena takut kepada perintah Allah.

2. Beralih dari satu situasi yang sudah baik menuju situasi yang lebih baik lagi. Dalam tasawuf keadaan ini sering disebut dengan “inabah”.

3. rasa penyesalan yang dilakukan semata-mata karena ketaatan dan kecintaan kepada Allah, hal ini disebut “taubah”.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat dipahami bahwa taubat adalah amalan seorang hamba untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa yang kemudian ia kembali kepada jalan yang lurus (yakni pada ajaran yang diperintahkan oleh Allah dan senantiasa akan menjauhi segala larangannya) dengan penyesalan telah hanyut dalam kesalahan, dan tidak akan mengulanginya lagi.

Taubat merupakan hal yang wajib dilaksanakan dari setiap dosa-dosa, maka jika maksiat (dosa) itu hanya antara ia dengan Allah, tidak ada hubungan dengan manusia. [4]

Ada beberapa syarat sah atau diterimanya taubat, yaitu :

1. Harus menghentikan maksiat.

2. Harus menyesal atas perbuatan yang telah terlanjur dilakukannya.

3. Niat bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan itu kemali. Dan apabila dosa itu ada hubungannya dengan hak manusia maka taubatnya ditambah dengan syarat keempat, yaitu :

4. Menyelesaikan urusan dengan orang yang berhak dengan minta maaf atas kesalahannya atau mengembalikan apa yang harus dikembalikannya. [5]

C. Tingkatan Taubat

Mengenai tingkatan taubat, Zainul Bahri menyebutkan dalam bukunya mengutip dari pendapat Al-Sarraj, taubat terbagi kepada beberapa bagian 

1. Taubatnya orang-orang yang berkehendak (muriddin), para pembangkang (muta’aridhin), para pencari (thalibin), dan para penuju (qashidin).

2. Taubatnya ahli hakikat atau khawash (khusus). Yakni taubatnya orang-orang yang ahli hakikat, yakni mereka yang tidak ingat lagi akan dosa-dosa mereka karena keagungan Allah, telah memenuhi hati mereka dan mereka senantiasa ingat (dzikir) kepadanya.

3. Taubatnya ahli ma’rifat, dan kelompok istimewa. Pandangan ahli ma’rifat, wajidin (orang-orang yang mabuk kepada Allah), dan kelompok istimewa tentang pengertian taubat adalah engkau bertaubat (berpaling) dari segala sesuatu selain Allah. [6]

Terlepas dari mengenai tingkatan taubat, perlu diketahui bahwa taubat yang diperintahkan kepada orang-orang mukmin adalah taubat an-nasuha , seperti yang disebutkan dalam firman Allah : QS. At-Tahrim : 8

Taubatan Nasuha artinya taubat yang sebenar-benarnya dan pasti, yang mampu menghapus dosa-dosa sebelumnya, menguraikan kekusutan orang yang bertaubat, menghimpun hatinya dan mengenyahkan kehinaan yang dilakukannya.

Muhammad bin Ka’ab al-Qurthuby berkata : “Taubatan nasuha menghimpun empat perkara ; memohon ampun dengan lisan, membebaskan diri dari dosa dengan badan, tekat untuk kembali melakukannya lagi dengan sepenuh perasaan dan menghindari teman-teman yang buruk. [7]

D. Taubat yang Diterima dan Taubat yang Tidak Diterima

Siapa yang bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha dan menghimpun semua syarat-syarat taubat sesuai dengan haknya, maka bias dipastikan bahwa taubatnya diterima oleh Allah.

Namun diantara ulama ada yang mengatakan, diterimanya taubat itu belum bisa dipastikan, tapi hanya sebatas harapan. Orang yang bertaubat ada di bawah kehendak Allah sekalipun ia sudah bertaubat. Mereka berhujjah dengan firman Allah dalam QS. An-Nisa : 48

Pendapat lain mengatakan bahwa, seseorang yang telah melakukan taubat hakiki jika dia benar-benar telah berpaling dan kembali dari dosa-dosa menuju kebajikan dan petunjuk. Apabila berpaling dari dosa dilakukan dengan kesungguhan dan bukan semata-mata karena menyaksikan hukuman, dengan kekuasaan dan rahmat-Nya Allah Swt akan menerima taubatnya. [8] Hal ini ditilik dari janji dan Sunnatullah yang berlaku pada makhluknya, Allah Swt berfirman dalam QS. Asy-Syura : 25[9]

Ada dua macam taubat yang tidak akan diterima, yaitu :

Yang pertama taubat atas kesalahan yang dilakukan di dunia tatkala hukuman telah mengenai dirinya. Sesungguhnya dalam keadaan ini tampak seolah-olah dia bertaubat, padahal tidak demikian. Allah Awt berfirman dalam QS. Al-Mukmin : 84-85 :

Yang kedua adalah taubat yang dilakukan seorang hamba di akhirat kelak. Ketika seorang hamba telah sampai kealam akhirat, maka taubat dan penyesalannya tidak berguna lagi. 

Taubat itu tidak diterima lagi bukan hanya karena ketika itu hukuman balasan telah tampak jelas di hadapannya, akan tetapi karena di alam akhirat amal perbuatan dan aktivitas menuju kesempurnaan sudah tidak mempunyai arti. [10]

E. Macam-macam Dosa atau perbuatan yang menuntut taubat

Taubat diharuskan pada setiap melakukan dosa, Maka taubat adalah dari semua dosa besar dan kecil. Ada yang mengatakan bahwa tidak ada dosa kecil jika dilakukan secara terus menerus dan tidak ada dosa besar bersama istighfar. [11]

Yusuf Al-Qardhawi di dalam bukunya menyebutkan dosa-dosa yang meminta taubat adalah sebagai berikut: [12]

1. Dosa karena meninggalkan perintah dan mengerjakan larangan.

Kedurhakaan yang pertama kehadap Allah adalah meninggalkan apa yang diperintahkan. Ini merupakan kedurhakaan iblis. Sebagaimana di dalam surah Al-Baqarah ayat 34, sebagai berikut:

Kedurhakaan yang kedua adalah mengerjakan apa yang dilarang Allah swt, yaitu merupakan kedurhakaan Adam.

Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 35

Tetapi Adam dikalahkan oleh kelemahannya sebagai manusia, sehingga diapun lalai dan tekadnya menjadi lemah karena mendapat bujukan iblis.

2. Dosa anggota tubuh dan dosa hati

Banyak orang yang tidak tahu macam-macam kedurhakaan dan dosa selain dari apa yang ditangkap indranya atau yang berkaitan dengan anggota tubuh zhahir, seperti kedurhakaan yang lahir dari tangan, kaki, mata, telinga, lidah hidung dan lain-lainnya yang berhubungan dengan syahwat perut, kemaluan, birahi dan naluri keduniaan yang ada pada diri manusia.

Kedurhakaan mata adalah memandang apa yang diharamkan Allah. Kedurhakaan telinga adalah mendengar apa yang diharamkan oleh Allah, seperti kata-kata yang menyimpang yang diucapkan lisan. Kedurhakaan lisan adalah mengucapkan perkataan yang diharamkan oleh Allah, yang menurut Imam al-Ghazali ada dua puluh ma cam, seperti, dusta, ghibah, adu domba, olok-olok, sumpah palsu, janji dusta, kata-kata batil, omong kosong, tuduhan terhadap wanita-wanita muslimah yang lalai, ratap tangis, kutukan, caci maki dan sebagainya.

3. Dosa yang berupa kedurhakaan dan bid’ah sayyi’ah.

4. Yang terbatas dan dosa yang tidak terbatas

Di antara ketaatan dan kebaikan, ada yang terbatas dan tidak berpengaruh kecuali terhadapa dirinya sendiri, seperti shalat, puasa, haji, umrah, haji, dzikir, membaca al-Qur’an, shadaqah, berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada tetangga, orang miskin dan ibnu sabil. Hal ini tidak berbeda dengan dosa dan keburukan, yang sebagian diantaranya ada yang hanya berpengaruh kepada pelakunya dan tidak menjalar kepada orang lain. Namun sebagian lain ada yang berpengaruh kepada orang lain, sedikit atau banyak

5. Yang berkaitan dengan hak Allah dan hak hamba

Cukup banyak contoh dosa, kedurhakaan dan pelanggaran terhadap hak-hak Allah, seperti meninggalkan sebagian perintah, mengerjakan sebagian yang dilarang, seperti minum khamar, mendengarkan hal-hal yang tidak pantas, menyiksa binatang, menyiksa diri sendiri, memboroskan harta dan sebagainya.

Sedangkan dosa yang berkaitan dengan hak hamba, terutama hak material, maka taubat darinya, tetapi harus mengembalikan hak itu kepada pemiliknya atau meminta pembebasan darinya atau minta maaf dan memohon pembebasan dari pemenuhan hak karena Allah semata. Jika tidak hak itu sama dengan hutang yang harus dilunasinya, hingga kedua belah pihak harus membuat perhitungan tersendiri pada hari kiamat. Jika kebaikannya tidak mencukupi, maka keburukan-keburukan orang yang memiliki hak itu dialihkan kepadanya, sampai akhirnya hak itu terpenuhi.
Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya :

· Taubat adalah amalan seorang hamba untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa yang kemudian ia kembali kepada jalan yang lurus (yakni pada ajaran yang diperintahkan oleh Allah dan senantiasa akan menjauhi segala larangannya) dengan penyesalan telah hanyut dalam kesalahan, dan tidak akan mengulanginya lagi.

· Taubat terbagi kepada beberapa bagian ;

a. Taubatnya orang-orang yang berkehendak (muriddin),

b. Taubatnya ahli hakikat atau khawash (khusus).

c. Taubatnya ahli ma’rifat, dan kelompok istimewa.

· Taubatan Nasuha artinya taubat yang sebenar-benarnya dan pasti, yang mampu menghapus dosa-dosa sebelumnya, menguraikan kekusutan orang yang bertaubat, menghimpun hatinya dan mengenyahkan kehinaan yang dilakukannya.

· Siapa yang bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha dan menghimpun semua syarat-syarat taubat sesuai dengan haknya, maka bias dipastikan bahwa taubatnya diterima oleh Allah. Namun diantara ulama ada yang mengatakan, diterimanya taubat itu belum bisa dipastikan, tapi hanya sebatas harapan. Orang yang bertaubat ada di bawah kehendak Allah sekalipun ia sudah bertaubat.

· Ada dua macam taubat yang tidak akan diterima, yaitu : Yang pertama taubat atas kesalahan yang dilakukan di dunia tatkala hukuman telah mengenai dirinya.Yang kedua adalah taubat yang dilakukan seorang hamba di akhirat kelak.

· Yusuf Al-Qardhawi di dalam bukunya menyebutkan dosa-dosa yang meminta taubat adalah sebagai berikut:

a. Dosa karena meninggalkan perintah dan mengerjakan larangan.

b. Dosa anggota tubuh dan dosa hati

c. Dosa yang berupa kedurhakaan dan melakukan bid’ah sayyi’ah

d. Yang terbatas dan dosa yang tidak terbatas

e. Yang berkaitan dengan hak Allah dan hak hamba

Senin, 19 Mei 2025

PAGAR GOIB 7 PENJURU AYATUL KURSI

PAGAR GOIB 7 PENJURU AYATUL KURSI 

 
SEDIKIT POTONGAN HADIS INI BIAR TIDAK PANJANG,SEJARAH AYATUL KURSI.
 
فَرَصَدْتُهُ الثَّالِثَةَ فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ، وَهَذَا آخِرُ ثَلاَثِ مَرَّاتٍ أَنَّكَ تَزْعُمُ لاَ تَعُودُ ثُمَّ تَعُودُ . قَالَ دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ »
Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Ia pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311).
 
Sesungguhnya setan itu datang dari segala arah , apalagi sejenis santet,atau teluh atau ilmu halus lainnya dia akan menyerang mencari titik lemah kita dari segala arah terutama saat kita tidur,
Nah untuk membuat benteng terkuat agar tidak terkena serangan serangan ini sepengalaman saya dengan ayat kursi 7 penjuru ini, baik itu serangan ilmu putih atau ilmu hitam, baik nyata atau halus ,insya Allah kita akan dilindungi dan terlindungi, lakukan 2 kali sehari, menjelang tidur dan pagi hari menjelang siang setelah shalat subuh atau duha.
Caranya.
1. Menghadap arah kiblat sambil membaca ayat kursi tiupkan kedepan,
2. Putar lagi arah selatan lalu baca ayat kursi 1 kali,tiupkan kedepan
3. Arah timur lalu baca ayat kursi 1 kali tiupkan kedepan
4. Putar lagi menghadap kearah utara, baca lagi ayat kursi 1 kali tiup perlahan kearah depan,
5. Kembali kerah barat, angkat kepala kearah atas baca 1 kali ayat kursi,
6. Tundukkan kepala kebawah baca ayat kursi 1 kali,tiupkan kearah bawah kita,
7. Bayangkan diri kita,atau pandang diri kita sendiri dalam pandangan mata /visualisasi/khayalan baca ayat kursi 1 kali,tiupkan kearah diri kita.dalam bayangan mata kita.
Insya Allah, dengan cara ini tidak ada celah lagi kekuatan halus masuk menyerang kita, 7 penjuru ini akan dijaga ketat oleh 7 malaikat ayat kursi.
Semoga sedikit kajian ayat kursi ini bermamfaat buat kita semua, aamiin aamiin aamiin yarabb