TERAPI ISTIGHFAR
“Sesungguhnya Allah
menurunkan kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan
mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka dan Allah tidak akan
mengazab mereka sedang (mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw)
pergi (tiada) maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat.” (HR.
Tirmidzi) Sahabat Pema’af, Istighfar adalah teknik kunci untuk mengosongkan
atau membersihkan hati dari limbah yang tidak perlu. Istoghfar adalah mohon
ampun kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Istighfar itu sangatlah penting,
sebab selain akan membersihkan hati dan menjadikan jiwa sebagai Nafsul
Muthmainnah, maka beristighfar pun secara otomatis akan mengaktifkan berbagai
mutiara hati yang bersemayam di dasar samudera jiwa. “Tidak menjadi dosa besar
sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu
perbuatan bila dilakukan terus menerus.” (HR. Ath-Thabrani) Selain itu,
mengenai Istighfar ini Rosulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang selalu
beristighfar maka Allah akan memberinya kelapangan dalam setiap kesempitannya,
dan Allah akan membukakan jalan dari kesusahannya serta Allah akan memberinya
rezeki dari yang tidak di sangka-sangka." (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)
Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, jika mendapat masalah yang cukup berat,
solusinya adalah dengan memperbanyak istighfar. "Jika masalah yang saya
hadapi mengalami kebuntuan (sulit menemukan solusinya), saya beristighfar
kepada Allah sebanyak seribu kali. Allah pun memberikan saya jalan
keluarnya." Itulah pengakuan dari seorang ulama besar yang menjadi guru
dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Itu sebabnya, di Al-Quran kita disuruh untuk
bersegera beristighfar kepada ALLAH. Karena sesungguhnya istighfar itu adalah
PINTU hadirnya rahmat dan karunia dari ALLAH SWT. “Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan. (Q.S. 3:133-134)”
“Seorang yang berbuat dosa lalu membersihkan diri (wudhu
atau mandi), kemudian ia shalat dan memohon pengampunan Allah maka Allah akan
mengampuni dosanya. Setelah berkata demikian Rasulullah mengucapkan firman
Allah surat Ali Imran ayat 135: "Dan orang-orang yang apabila melakukan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa-dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka
itu sedang mereka mengetahui."”(HR. Bukhari dan Muslim)
Istighfar adalah salah satu bentuk dzikir atau dzikrullah
yang sangat sering dilakukan oleh Rosulullah saw. Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma
berkata: “Sesungguhnya kami benar-benar menghitung dzikir Rasulullah
shollallahu ’alaih wa sallam dalam satu kali majelis (pertemuan), beliau
mengucapkan 100 kali (istighfar dalam majelis): “Ya Rabb, ampunilah aku,
terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat dan Maha
Penyayang.” (HR Abu Dawud) Berapa banyak kita harus beristighfar setiap harinya
tidaklah ditentukan oleh Rosulullah saw, tetapi kalau kita perhatikan
keterangan di atas sebelumnya maka jika memungkinkan dalam sehari itu kita
beristighfar minimal 100 kali dan jika sedang memiliki masalah yang cukup berat
maka kita bisa meniru perilaku dari Ibnu Taimiyah yang beristighfar sebanyak
1000 kali. Namun intinya, semakin banyak kita beristighfar atau melakukan dzkir
istighfar dengan sepenuh hati maka tentunya akan semakin membantu kita untuk
membersihkan jiwa kita dari berbagai limbah dosa yang pernah dan sedang kita
lakukan, ”Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama)
Allah, zikir yang sebanyak- banyaknya.” (QS Al-Ahzab ayat 41) Istighfar ini
memang dahsyat, ia mampu menjadi washilah agar kita keluar dari berbagai
problema kehidupan kita. Atas kehendakNya, maka Istighfar bisa membantu kita
keluar dari berbagai kesempitan hidup yang tengah kita rasakan. Banyak sekali
kesempitan hidup yang kini mungkin saja sedang kita rasakan, beberapa
diantaranya :
1. Hidup tidak tenang alias sering gelisah
2. Waswas
3. Trauma
4. Tidak percaya diri
5. Dikelilingi oleh orang-orang yang menjengkelkan
6. Grogi ketika berbicara di depan umum
7. Grogi kalau menjadi imam
8. Kurang beriman dan sering ragu atas kekuasaan dan
pengaturan Allah atasnya
9. Emosi tidak
stabil
10. Sering dizalimi oleh orang lain bahkan oleh orang
yang sama berkali-kali
11. Musuhan menahun
12. Pernikahan tidak harmonis
13. Mudah tergoda oleh pria/wanita lain
14. Jatuh cinta mendalam pada orang yang tidak pas dan
tidak jelas
15. Sering bermaksiat
16. Banyak hutang dan sulit melunasinya
17. Dimusuhi banyak orang dengan alasan yang tidak jelas
18. Plin-plan alias tidak tegas
19. Susah memiliki anak atau keturunan
20. Susah dapat kerja
21. Susah kaya padahal sudah berusaha dan tawakkal
22. Susah khusyu sholatnya
23. Susah dipercayai orang
24. Berwajah gelap atau aura tertutup
25. Mudah sakit, seperti mudah masuk angin, maag, asma,
migrain, sakit kepala utuh, dan alergi kulit
26. Rejeki seret dan terasa mampet
27. Harta yang
tidak berkah
28. Anak sulit diatur
29. Pasangan tidak mencintai Mari kita OBATI berbagai
kesempitan hidup yang membuat dada ini terasa sempit dan sesak dengan melakukan
dzikir ISTIGHFAR dengan tulus dan sepenuh hati.
OBATI dengan tOBATi. Kisah berikut, insya Allah akan membuat
Anda semakin yakin bahwa berISTIGHFAR akan membuat Anda keluar dari berbagai
permasalahan hidup Anda. Insya Allah. “Dikisahkan, ketika Rasulullah saw sedang
berkumpul dengan sejumlah sahabatnya di masjid, masuklah empat orang laki -
laki. Masing - masing datang membawa masalah yang ingin disampaikannya kepada
Rasulullah saw. Orang pertama mengeluh karena di daerahnya sudah lama tidak
turun hujan. Rasulullah saw menasehatinya, "Beristighfarlah!" Orang
kedua mengeluh karena sudah lama menikah, tapi belum juga memperoleh keturunan.
Rasulullah saw menasehatinya, "Beristighfarlah" Orang ketiga
mengeluhkan kesulitan ekonominya. Rasulullah saw kemudian menasehatinya,
"Beristighfarlah!" Orang keempat mengeluhkan tanah pertaniannya yang
sudah tidak subur lagi. Lagi - lagi Rasulullah saw menasehatinya,
"Beristighfarlah!" Abu Hurairah yang saat itu ada bersama mereka
terheran - heran, kemudian ia bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa
kesulitannya banyak, tetapi obatnya satu?" Beliau kemudian menjawab,
"Simaklah firman Allah dalam surah Nuh (71) ayat 10 - 12, 'Mohonlah ampun
kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan
mengirimkan Hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak -
anakmu, dan mengadakan untukmu kebun - kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untukmu sungai – sungai.” (HR Ahmad dan Abu Dawud) Rosulullah saw mengajarkan
kepada kita beristighfar, dan lafadz istighfar itu sangatlah banyak. Mulai dari
“Astaghfirullahal ‘Azhim” atau di tambah kalimat “wa atuubu ilaiih” sampai
dengan Penghulunya Istighfar atau Rajanya Istighfar. Mengenai penghulu/raja
istighfar ini dijelaskan dari Syaddad Ibnu Aus Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Permohonan ampunan
(istighfar) yang paling utama ialah seorang hamba yang membaca:
“Allahumma Anta Robbii, Laa ilaaha illaa Anta kholaqtanii,
wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika, wawa’dika mas tatho’tu, abuu u laka bin
ni’mati, wa abuu u laka bi zambii, faghfirlii, fainnahuu laa yaghfiruz zunuuba
illaa Anta. (artinya = Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain
Engkau yang telah menciptakan diriku, aku hamba-Mu, aku selalu berada dalam
ikatan-Mu dan perjanjian-Mu selama aku mampu, aku berlindung kepada-Mu dari
kejahatan yang aku perbuat, aku mengaku kepada-Mu dengan dosaku, maka ampunilah
aku, sebab tiada yang akan mengampuni dos." (H.R. Bukhori)