banner KOLEKSI ILMU HIKMAH INDONESIA

Kamis, 07 Oktober 2010

ILMU HIZIB

Dalam tradisi arab, kata Hizib semula ditandai untuk merujuk sesuatu yang “berduyun-duyun” dan “berkelompok”. Itulah makanya ada kata “Hizbullah”, artinya “sekumpulan” bala tentara yang berjuang atas nama Allah. Tetapi kata Hizbullah sendiri kadang juga digunakan untuk menyebut para malaikat.

Masih segar dalam ingatan kita, ketika Nabi dan para sahabat bertempur melawan kaum musyrikin dalam perang badar, Allah sengaja mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat (Hizbullah)

Kata Hizib sendiri terkadang juga digunakan untuk menyebut “mendung yang berarak” atau “mendung yang tersisa”. Semisal hizbun min al-ghumum (sebagian atau sekelompok mendung)

Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thoriqot atau yang berkembang di pesantren adalah untuk “menandai” sebuah bacaan-bacaan tertentu. Misalnya hizib yang dibaca hari jum’at ; yang dimaksud adalah wirid-wirid tertentu yang dibaca hari jum’at.

Untuk selanjutnya, makna hizib adalah wirid itu sendiri. Atau juga bisa bermakna munajat, ada hizib Ghazaly, Hizib Bukhori, Hizib Nawawi, Hizib Bahri, yang masing-masing memiliki sejarah sendiri-sendiri.

Asy Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily terkenal sebagai seorang yang memiliki banyak rangkaian doa yang halus dan indah, disamping kekayaan berupa khazanah hizib-hizibnya. Salah satu hizib beliau yang terkenal sejak dulu hingga sekarang adalah hizib Bahri dan hizib Nashor. Kedua hizib tersebut banyak diamalkan oleh kaum muslimin diseluruh dunia, terlebih ulama-ulama besar, kendati sebagian dari mereka tidak mengikuti thoriqot asy syaikh.

Hizib Bahri yang artinya hizib yang di terima asy syaikh Abul Hasan asy Syadzili langsung dari Rasulullah SAW berkaitan dengan lautan yang tidak ada anginnya. Sejarah diterima hizib bahri adalah sebagai berikut :

Pada waktu itu asy syaikh Abul Hasan Asy Syadzili tengah melakukan perjalan ibadah haji ke tanah suci. Perjalanan itu diantaranya harus menyeberangi laut merah. Untuk menyeberangi lautan itu sedianya beliau akan menumpang perahu milik seseorang yang beragama nasrani. Orang itu juga akan berlayar walaupun berbeda tujuan dengan asy syaikh. Akan tetapi keadaan laut pada waku itu sedang tidak ada angin yang cukup untuk menjalankan kapal. Keadaan seperti itu terjadi sampai berhari-hari, sehingga perjalannapun menjadi tertunda. Sampai akhirnya pada suatu hari, asy syaikh bertemu dengan baginda Rasulullah SAW. Dalam perjumpaan itu, Rasulullah SAW secara langsung mengajarkan hizib Bahri secara imla’ (dikte) kepada asy syaikh.

Setelah hizib Bahri yang baru beliau terima dari Rasulululah SAW itu beliau baca, kemudian beliau menyuruh si pemilik perahu itu supaya berangkat dan menjalankan perahunya. Mengetahui keadaan yang tidak memungkinkan, karena angin yang diperlukan untuk menjalankan perahu tetap tidak ada, orang itupun tidak mau menuruti perintah asy syaikh. Namun asy syaikh tetap menyuruh agar perahu diberangkatkan. “Ayo, berangkat dan jalankan perahumu ! sekarang angin sudah waktunya datang “, ucap asy syaikh kepada orang itu. Dan memang benar kenyataannya, angin secara perlahan-lahan mulai berhembus, dan perahupun akhirnya bisa berjalan. Singkat cerita alkisah kemudian si nasrani itupun lalu menyatakan masuk islam.

Berkata syaikh Abdurrahman al Busthomi, “Hizbul Bahri ini sudah digelar di permukaan bumi. Bendera hizbul bahri berkibar dan tersebar di masjid-masjid. Para ulama sudah mengatakan bahwa hizbul bahri mengandung Ismullohil ‘adhom dan beberapa rahasia yang sangat agung.

Dalam kitab Kasyf al-Zhunun `an Asami al-Kutub wa al-Funun, Haji Khalifah seorang pustakawan terkenal asal Konstantinopel (Istanbul Turki) menulis berbagai jaminan yang diberikan asy Syaikh Abul Hasan Syadzili dengan Hizib Bahrinya ini. Di antaranya, menurut Haji Khalifah, Asy Syaikh Syadzili pernah berkata: Seandainya hizibku (Hizib Bahri, Red.) ini dibaca di Baghdad, niscaya daerah itu tidak akan jatuh. Mungkin yang dimaksud Asy Syaikh Syadzili dengan kejatuhan di situ adalah kejatuhan Baghdad ke tangan Tartar.

Bila Hizib Bahri dibaca di sebuah tempat, maka termpat itu akan terhindar dari malapetaka, ujar Syaikh Abul al-Hasan, seperti ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun.

Haji Khalifah juga mengutip komentar ulama-ulama lain tentang Hizib Bahri ini. Ada yang mengatakan, bahwa orang yang istiqamah membaca Hizib Bahar, ia tidak mati terbakar atau tenggelam. Bila Hizib Bahri ditulis di pintu gerbang atau tembok rumah, maka akan terjaga dari maksud jelek orang dan seterusnya.

Konon, orang yang mengamalkan Hizib Bahri dengan kontinu, akan mendapat perlindungan dari segala bala’. Bahkan, bila ada orang yang bermaksud jahat mau menyatroni rumahnya, ia akan melihat lautan air yang sangat luas. Si penyatron akan melakukan gerak renang layaknya orang yang akan menyelamatkan diri dari daya telan samudera. Bila di waktu malam, ia akan terus melakukan gerak renang sampai pagi tiba dan pemilik rumah menegurnya.

Banyak komentar-komentar, baik dari Asy Syaikh Syadzili maupun ulama lain tentang keampuhan Hizib Bahri yang ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun jilid 1 (pada entri kata Hizb). Selain itu, Haji Khalifah juga menyatakan bahwa Hizib Bahri telah disyarahi oleh banyak ulama, diantaranya Syaikh Abu Sulayman al-Syadzili, Syaikh Zarruq, dan Ibnu Sulthan al-Harawi.

Seperti yang telah disampaikan dalam manaqib Asy Syaikh Syadzili, bahwa menjelang akhir hayat beliau, asy syaikh telah berwasiat kepada murid-murid beliau agar anak-anak mereka, maksudnya para murid thoriqot syadziliyah, supaya mengamalkan hizib Bahri. Namun untuk mengamalkan Hizib ini seyogyanya harus melalui talqin atau ijazah dari seorang guru yang memiliki wewenang untuk mengajarkannya. Seseorang yang tidak mempunyai wewenang tidak berhak mengajarkannya ataupun memberikan hizib ini kepada orang lain. Hal ini merupakan adabiyah atau etika dilingkungan dunia thoriqot.

Dalam Thoriqot Syadziliyah Peta Tulungagung, setiap mengamalkan aurod, wirid maupun hizib selalu diawali dengan niat dan kata “Lillahi ta’ala”, setiap murid tidak boleh bertanya apa fadhilah maupun faedah dari wirid ataupun hizib tersebut, karena hal tersebut bisa mengurangi atau menghilangkan keikhlasan. Bagi jamaah Syadziliyah Peta Tulungagung fungsi Hizib itu sendiri adalah untuk meng-Hizib dirinya sendiri, untuk merontokkan hawa nafsunya, sehingga bisa wushul kepada Allah. Itulah Tujuan utama orang berthoriqot, karena kalau tujuannya bukan untuk Allah (bukan Lillahi ta’ala) maka itu akan menjadi Hijab antara dirinya dengan Allah, bukan semakin dekat malah semakin jauh dari Allah SWT, naudzubillahi mindhalik.

ILMU HIZIB

Dalam tradisi arab, kata Hizib semula ditandai untuk merujuk sesuatu yang “berduyun-duyun” dan “berkelompok”. Itulah makanya ada kata “Hizbullah”, artinya “sekumpulan” bala tentara yang berjuang atas nama Allah. Tetapi kata Hizbullah sendiri kadang juga digunakan untuk menyebut para malaikat.

Masih segar dalam ingatan kita, ketika Nabi dan para sahabat bertempur melawan kaum musyrikin dalam perang badar, Allah sengaja mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat (Hizbullah)

Kata Hizib sendiri terkadang juga digunakan untuk menyebut “mendung yang berarak” atau “mendung yang tersisa”. Semisal hizbun min al-ghumum (sebagian atau sekelompok mendung)

Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thoriqot atau yang berkembang di pesantren adalah untuk “menandai” sebuah bacaan-bacaan tertentu. Misalnya hizib yang dibaca hari jum’at ; yang dimaksud adalah wirid-wirid tertentu yang dibaca hari jum’at.

Untuk selanjutnya, makna hizib adalah wirid itu sendiri. Atau juga bisa bermakna munajat, ada hizib Ghazaly, Hizib Bukhori, Hizib Nawawi, Hizib Bahri, yang masing-masing memiliki sejarah sendiri-sendiri.

Asy Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily terkenal sebagai seorang yang memiliki banyak rangkaian doa yang halus dan indah, disamping kekayaan berupa khazanah hizib-hizibnya. Salah satu hizib beliau yang terkenal sejak dulu hingga sekarang adalah hizib Bahri dan hizib Nashor. Kedua hizib tersebut banyak diamalkan oleh kaum muslimin diseluruh dunia, terlebih ulama-ulama besar, kendati sebagian dari mereka tidak mengikuti thoriqot asy syaikh.

Hizib Bahri yang artinya hizib yang di terima asy syaikh Abul Hasan asy Syadzili langsung dari Rasulullah SAW berkaitan dengan lautan yang tidak ada anginnya. Sejarah diterima hizib bahri adalah sebagai berikut :

Pada waktu itu asy syaikh Abul Hasan Asy Syadzili tengah melakukan perjalan ibadah haji ke tanah suci. Perjalanan itu diantaranya harus menyeberangi laut merah. Untuk menyeberangi lautan itu sedianya beliau akan menumpang perahu milik seseorang yang beragama nasrani. Orang itu juga akan berlayar walaupun berbeda tujuan dengan asy syaikh. Akan tetapi keadaan laut pada waku itu sedang tidak ada angin yang cukup untuk menjalankan kapal. Keadaan seperti itu terjadi sampai berhari-hari, sehingga perjalannapun menjadi tertunda. Sampai akhirnya pada suatu hari, asy syaikh bertemu dengan baginda Rasulullah SAW. Dalam perjumpaan itu, Rasulullah SAW secara langsung mengajarkan hizib Bahri secara imla’ (dikte) kepada asy syaikh.

Setelah hizib Bahri yang baru beliau terima dari Rasulululah SAW itu beliau baca, kemudian beliau menyuruh si pemilik perahu itu supaya berangkat dan menjalankan perahunya. Mengetahui keadaan yang tidak memungkinkan, karena angin yang diperlukan untuk menjalankan perahu tetap tidak ada, orang itupun tidak mau menuruti perintah asy syaikh. Namun asy syaikh tetap menyuruh agar perahu diberangkatkan. “Ayo, berangkat dan jalankan perahumu ! sekarang angin sudah waktunya datang “, ucap asy syaikh kepada orang itu. Dan memang benar kenyataannya, angin secara perlahan-lahan mulai berhembus, dan perahupun akhirnya bisa berjalan. Singkat cerita alkisah kemudian si nasrani itupun lalu menyatakan masuk islam.

Berkata syaikh Abdurrahman al Busthomi, “Hizbul Bahri ini sudah digelar di permukaan bumi. Bendera hizbul bahri berkibar dan tersebar di masjid-masjid. Para ulama sudah mengatakan bahwa hizbul bahri mengandung Ismullohil ‘adhom dan beberapa rahasia yang sangat agung.

Dalam kitab Kasyf al-Zhunun `an Asami al-Kutub wa al-Funun, Haji Khalifah seorang pustakawan terkenal asal Konstantinopel (Istanbul Turki) menulis berbagai jaminan yang diberikan asy Syaikh Abul Hasan Syadzili dengan Hizib Bahrinya ini. Di antaranya, menurut Haji Khalifah, Asy Syaikh Syadzili pernah berkata: Seandainya hizibku (Hizib Bahri, Red.) ini dibaca di Baghdad, niscaya daerah itu tidak akan jatuh. Mungkin yang dimaksud Asy Syaikh Syadzili dengan kejatuhan di situ adalah kejatuhan Baghdad ke tangan Tartar.

Bila Hizib Bahri dibaca di sebuah tempat, maka termpat itu akan terhindar dari malapetaka, ujar Syaikh Abul al-Hasan, seperti ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun.

Haji Khalifah juga mengutip komentar ulama-ulama lain tentang Hizib Bahri ini. Ada yang mengatakan, bahwa orang yang istiqamah membaca Hizib Bahar, ia tidak mati terbakar atau tenggelam. Bila Hizib Bahri ditulis di pintu gerbang atau tembok rumah, maka akan terjaga dari maksud jelek orang dan seterusnya.

Konon, orang yang mengamalkan Hizib Bahri dengan kontinu, akan mendapat perlindungan dari segala bala’. Bahkan, bila ada orang yang bermaksud jahat mau menyatroni rumahnya, ia akan melihat lautan air yang sangat luas. Si penyatron akan melakukan gerak renang layaknya orang yang akan menyelamatkan diri dari daya telan samudera. Bila di waktu malam, ia akan terus melakukan gerak renang sampai pagi tiba dan pemilik rumah menegurnya.

Banyak komentar-komentar, baik dari Asy Syaikh Syadzili maupun ulama lain tentang keampuhan Hizib Bahri yang ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun jilid 1 (pada entri kata Hizb). Selain itu, Haji Khalifah juga menyatakan bahwa Hizib Bahri telah disyarahi oleh banyak ulama, diantaranya Syaikh Abu Sulayman al-Syadzili, Syaikh Zarruq, dan Ibnu Sulthan al-Harawi.

Seperti yang telah disampaikan dalam manaqib Asy Syaikh Syadzili, bahwa menjelang akhir hayat beliau, asy syaikh telah berwasiat kepada murid-murid beliau agar anak-anak mereka, maksudnya para murid thoriqot syadziliyah, supaya mengamalkan hizib Bahri. Namun untuk mengamalkan Hizib ini seyogyanya harus melalui talqin atau ijazah dari seorang guru yang memiliki wewenang untuk mengajarkannya. Seseorang yang tidak mempunyai wewenang tidak berhak mengajarkannya ataupun memberikan hizib ini kepada orang lain. Hal ini merupakan adabiyah atau etika dilingkungan dunia thoriqot.

Dalam Thoriqot Syadziliyah Peta Tulungagung, setiap mengamalkan aurod, wirid maupun hizib selalu diawali dengan niat dan kata “Lillahi ta’ala”, setiap murid tidak boleh bertanya apa fadhilah maupun faedah dari wirid ataupun hizib tersebut, karena hal tersebut bisa mengurangi atau menghilangkan keikhlasan. Bagi jamaah Syadziliyah Peta Tulungagung fungsi Hizib itu sendiri adalah untuk meng-Hizib dirinya sendiri, untuk merontokkan hawa nafsunya, sehingga bisa wushul kepada Allah. Itulah Tujuan utama orang berthoriqot, karena kalau tujuannya bukan untuk Allah (bukan Lillahi ta’ala) maka itu akan menjadi Hijab antara dirinya dengan Allah, bukan semakin dekat malah semakin jauh dari Allah SWT, naudzubillahi mindhalik.

ILMU HIZIB

Dalam tradisi arab, kata Hizib semula ditandai untuk merujuk sesuatu yang “berduyun-duyun” dan “berkelompok”. Itulah makanya ada kata “Hizbullah”, artinya “sekumpulan” bala tentara yang berjuang atas nama Allah. Tetapi kata Hizbullah sendiri kadang juga digunakan untuk menyebut para malaikat.

Masih segar dalam ingatan kita, ketika Nabi dan para sahabat bertempur melawan kaum musyrikin dalam perang badar, Allah sengaja mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat (Hizbullah)

Kata Hizib sendiri terkadang juga digunakan untuk menyebut “mendung yang berarak” atau “mendung yang tersisa”. Semisal hizbun min al-ghumum (sebagian atau sekelompok mendung)

Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thoriqot atau yang berkembang di pesantren adalah untuk “menandai” sebuah bacaan-bacaan tertentu. Misalnya hizib yang dibaca hari jum’at ; yang dimaksud adalah wirid-wirid tertentu yang dibaca hari jum’at.

Untuk selanjutnya, makna hizib adalah wirid itu sendiri. Atau juga bisa bermakna munajat, ada hizib Ghazaly, Hizib Bukhori, Hizib Nawawi, Hizib Bahri, yang masing-masing memiliki sejarah sendiri-sendiri.

Asy Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily terkenal sebagai seorang yang memiliki banyak rangkaian doa yang halus dan indah, disamping kekayaan berupa khazanah hizib-hizibnya. Salah satu hizib beliau yang terkenal sejak dulu hingga sekarang adalah hizib Bahri dan hizib Nashor. Kedua hizib tersebut banyak diamalkan oleh kaum muslimin diseluruh dunia, terlebih ulama-ulama besar, kendati sebagian dari mereka tidak mengikuti thoriqot asy syaikh.

Hizib Bahri yang artinya hizib yang di terima asy syaikh Abul Hasan asy Syadzili langsung dari Rasulullah SAW berkaitan dengan lautan yang tidak ada anginnya. Sejarah diterima hizib bahri adalah sebagai berikut :

Pada waktu itu asy syaikh Abul Hasan Asy Syadzili tengah melakukan perjalan ibadah haji ke tanah suci. Perjalanan itu diantaranya harus menyeberangi laut merah. Untuk menyeberangi lautan itu sedianya beliau akan menumpang perahu milik seseorang yang beragama nasrani. Orang itu juga akan berlayar walaupun berbeda tujuan dengan asy syaikh. Akan tetapi keadaan laut pada waku itu sedang tidak ada angin yang cukup untuk menjalankan kapal. Keadaan seperti itu terjadi sampai berhari-hari, sehingga perjalannapun menjadi tertunda. Sampai akhirnya pada suatu hari, asy syaikh bertemu dengan baginda Rasulullah SAW. Dalam perjumpaan itu, Rasulullah SAW secara langsung mengajarkan hizib Bahri secara imla’ (dikte) kepada asy syaikh.

Setelah hizib Bahri yang baru beliau terima dari Rasulululah SAW itu beliau baca, kemudian beliau menyuruh si pemilik perahu itu supaya berangkat dan menjalankan perahunya. Mengetahui keadaan yang tidak memungkinkan, karena angin yang diperlukan untuk menjalankan perahu tetap tidak ada, orang itupun tidak mau menuruti perintah asy syaikh. Namun asy syaikh tetap menyuruh agar perahu diberangkatkan. “Ayo, berangkat dan jalankan perahumu ! sekarang angin sudah waktunya datang “, ucap asy syaikh kepada orang itu. Dan memang benar kenyataannya, angin secara perlahan-lahan mulai berhembus, dan perahupun akhirnya bisa berjalan. Singkat cerita alkisah kemudian si nasrani itupun lalu menyatakan masuk islam.

Berkata syaikh Abdurrahman al Busthomi, “Hizbul Bahri ini sudah digelar di permukaan bumi. Bendera hizbul bahri berkibar dan tersebar di masjid-masjid. Para ulama sudah mengatakan bahwa hizbul bahri mengandung Ismullohil ‘adhom dan beberapa rahasia yang sangat agung.

Dalam kitab Kasyf al-Zhunun `an Asami al-Kutub wa al-Funun, Haji Khalifah seorang pustakawan terkenal asal Konstantinopel (Istanbul Turki) menulis berbagai jaminan yang diberikan asy Syaikh Abul Hasan Syadzili dengan Hizib Bahrinya ini. Di antaranya, menurut Haji Khalifah, Asy Syaikh Syadzili pernah berkata: Seandainya hizibku (Hizib Bahri, Red.) ini dibaca di Baghdad, niscaya daerah itu tidak akan jatuh. Mungkin yang dimaksud Asy Syaikh Syadzili dengan kejatuhan di situ adalah kejatuhan Baghdad ke tangan Tartar.

Bila Hizib Bahri dibaca di sebuah tempat, maka termpat itu akan terhindar dari malapetaka, ujar Syaikh Abul al-Hasan, seperti ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun.

Haji Khalifah juga mengutip komentar ulama-ulama lain tentang Hizib Bahri ini. Ada yang mengatakan, bahwa orang yang istiqamah membaca Hizib Bahar, ia tidak mati terbakar atau tenggelam. Bila Hizib Bahri ditulis di pintu gerbang atau tembok rumah, maka akan terjaga dari maksud jelek orang dan seterusnya.

Konon, orang yang mengamalkan Hizib Bahri dengan kontinu, akan mendapat perlindungan dari segala bala’. Bahkan, bila ada orang yang bermaksud jahat mau menyatroni rumahnya, ia akan melihat lautan air yang sangat luas. Si penyatron akan melakukan gerak renang layaknya orang yang akan menyelamatkan diri dari daya telan samudera. Bila di waktu malam, ia akan terus melakukan gerak renang sampai pagi tiba dan pemilik rumah menegurnya.

Banyak komentar-komentar, baik dari Asy Syaikh Syadzili maupun ulama lain tentang keampuhan Hizib Bahri yang ditulis Haji Khalifah dalam Kasyf al-Zhunun jilid 1 (pada entri kata Hizb). Selain itu, Haji Khalifah juga menyatakan bahwa Hizib Bahri telah disyarahi oleh banyak ulama, diantaranya Syaikh Abu Sulayman al-Syadzili, Syaikh Zarruq, dan Ibnu Sulthan al-Harawi.

Seperti yang telah disampaikan dalam manaqib Asy Syaikh Syadzili, bahwa menjelang akhir hayat beliau, asy syaikh telah berwasiat kepada murid-murid beliau agar anak-anak mereka, maksudnya para murid thoriqot syadziliyah, supaya mengamalkan hizib Bahri. Namun untuk mengamalkan Hizib ini seyogyanya harus melalui talqin atau ijazah dari seorang guru yang memiliki wewenang untuk mengajarkannya. Seseorang yang tidak mempunyai wewenang tidak berhak mengajarkannya ataupun memberikan hizib ini kepada orang lain. Hal ini merupakan adabiyah atau etika dilingkungan dunia thoriqot.

Dalam Thoriqot Syadziliyah Peta Tulungagung, setiap mengamalkan aurod, wirid maupun hizib selalu diawali dengan niat dan kata “Lillahi ta’ala”, setiap murid tidak boleh bertanya apa fadhilah maupun faedah dari wirid ataupun hizib tersebut, karena hal tersebut bisa mengurangi atau menghilangkan keikhlasan. Bagi jamaah Syadziliyah Peta Tulungagung fungsi Hizib itu sendiri adalah untuk meng-Hizib dirinya sendiri, untuk merontokkan hawa nafsunya, sehingga bisa wushul kepada Allah. Itulah Tujuan utama orang berthoriqot, karena kalau tujuannya bukan untuk Allah (bukan Lillahi ta’ala) maka itu akan menjadi Hijab antara dirinya dengan Allah, bukan semakin dekat malah semakin jauh dari Allah SWT, naudzubillahi mindhalik.

Hizbul Rizq

Bismillahir Rahman ar Raheem
Allahumma Ya Hayyu Ya Qayyum laka As Salah wa laka al Sawm wa bika Qa’ad wa bika Qawm Ihyaii bi ma’rafitak qalbi Wa Ghafirli bi Fadlik Dhanbii
Innahu la yaghfuru adh dhunoob illa anta
Allahumma innaka nazir illay Hadiru Liday Qadiru ‘Alay
Ahtata bi ‘ilman wa sam’iian wa basiran Fa razuqni innsa in bika
Wa Hayabitin minka Wa Quwwah fika Yaqinii Wa bika ‘atasabika fa aslihli fi diini
Wa ‘Alayka tawakalt fa raziqnii ma yaqfiini Wa Bika Lazto fa fanjiini mimma yowaziini
Anta Hasbi wa ni’mal wakil
Allahumma radina bi qadika wa qan’anii bi ‘ata-eeka
Wa Alhimnii shukra ni’matika Wa ja’alni min awliyaka
Antal Wali al-Hamiid
Allahumma askiini fi jowarika wa mat’ani bi khatika
Wa in kunta listawo ahla lizalk Fa inta ahlan lizalik
Wa Salii Allahumma ‘ala Sayyidina wa Mawlana Muhammad wa aliihi wa sahibihi wa sallim tasliiman wa barak Wa Sal Allahu ‘ala Sayyidina Muhammad wa aliihi wa sahbihi wa sallim tasliiman

Hizbul Rizq

Bismillahir Rahman ar Raheem
Allahumma Ya Hayyu Ya Qayyum laka As Salah wa laka al Sawm wa bika Qa’ad wa bika Qawm Ihyaii bi ma’rafitak qalbi Wa Ghafirli bi Fadlik Dhanbii
Innahu la yaghfuru adh dhunoob illa anta
Allahumma innaka nazir illay Hadiru Liday Qadiru ‘Alay
Ahtata bi ‘ilman wa sam’iian wa basiran Fa razuqni innsa in bika
Wa Hayabitin minka Wa Quwwah fika Yaqinii Wa bika ‘atasabika fa aslihli fi diini
Wa ‘Alayka tawakalt fa raziqnii ma yaqfiini Wa Bika Lazto fa fanjiini mimma yowaziini
Anta Hasbi wa ni’mal wakil
Allahumma radina bi qadika wa qan’anii bi ‘ata-eeka
Wa Alhimnii shukra ni’matika Wa ja’alni min awliyaka
Antal Wali al-Hamiid
Allahumma askiini fi jowarika wa mat’ani bi khatika
Wa in kunta listawo ahla lizalk Fa inta ahlan lizalik
Wa Salii Allahumma ‘ala Sayyidina wa Mawlana Muhammad wa aliihi wa sahibihi wa sallim tasliiman wa barak Wa Sal Allahu ‘ala Sayyidina Muhammad wa aliihi wa sahbihi wa sallim tasliiman

Hizbul Rizq

Bismillahir Rahman ar Raheem
Allahumma Ya Hayyu Ya Qayyum laka As Salah wa laka al Sawm wa bika Qa’ad wa bika Qawm Ihyaii bi ma’rafitak qalbi Wa Ghafirli bi Fadlik Dhanbii
Innahu la yaghfuru adh dhunoob illa anta
Allahumma innaka nazir illay Hadiru Liday Qadiru ‘Alay
Ahtata bi ‘ilman wa sam’iian wa basiran Fa razuqni innsa in bika
Wa Hayabitin minka Wa Quwwah fika Yaqinii Wa bika ‘atasabika fa aslihli fi diini
Wa ‘Alayka tawakalt fa raziqnii ma yaqfiini Wa Bika Lazto fa fanjiini mimma yowaziini
Anta Hasbi wa ni’mal wakil
Allahumma radina bi qadika wa qan’anii bi ‘ata-eeka
Wa Alhimnii shukra ni’matika Wa ja’alni min awliyaka
Antal Wali al-Hamiid
Allahumma askiini fi jowarika wa mat’ani bi khatika
Wa in kunta listawo ahla lizalk Fa inta ahlan lizalik
Wa Salii Allahumma ‘ala Sayyidina wa Mawlana Muhammad wa aliihi wa sahibihi wa sallim tasliiman wa barak Wa Sal Allahu ‘ala Sayyidina Muhammad wa aliihi wa sahbihi wa sallim tasliiman

Hizib Akbar

Bismillahirrahmanirrahim.
Ya Allah…3x
Hualjalilu Akbar Walmuhibbatu Ala kulli Mahlukin Ajhar Wa alfaina fi sirrin wamin kulli di sirrin bihaulika waquwwatika wabiqudrotillahi Akbar wa bihaqqi ismi ‘alimillahi Akbar walahaula walaquwwata illa billahilaliyyil’adzim

Hizib Akbar

Bismillahirrahmanirrahim.
Ya Allah…3x
Hualjalilu Akbar Walmuhibbatu Ala kulli Mahlukin Ajhar Wa alfaina fi sirrin wamin kulli di sirrin bihaulika waquwwatika wabiqudrotillahi Akbar wa bihaqqi ismi ‘alimillahi Akbar walahaula walaquwwata illa billahilaliyyil’adzim

Hizib Akbar

Bismillahirrahmanirrahim.
Ya Allah…3x
Hualjalilu Akbar Walmuhibbatu Ala kulli Mahlukin Ajhar Wa alfaina fi sirrin wamin kulli di sirrin bihaulika waquwwatika wabiqudrotillahi Akbar wa bihaqqi ismi ‘alimillahi Akbar walahaula walaquwwata illa billahilaliyyil’adzim

ASMA RAJA DI RAJA

INNA JAHARA HUJAHUNA LIKATABASARUM LAKATABAN HUSSAJIN HUSSAJANI

ASMA RAJA DI RAJA

INNA JAHARA HUJAHUNA LIKATABASARUM LAKATABAN HUSSAJIN HUSSAJANI

ASMA RAJA DI RAJA

INNA JAHARA HUJAHUNA LIKATABASARUM LAKATABAN HUSSAJIN HUSSAJANI

HIDZBUL AUTAD

Insya allah Hidzbul Autad memilki khasiat untuk :

1. Menghindarkan diri dari gangguan manusia, Jin dan Syetan
2. Untuk menambah kekuatan tangan dan bobot tangan
3. Membangkitkan Karisma dan Wibawa yang luar biasa
4. Cocok sekali di amalkan oleh seorang Pemimpin, karena semua bawahan akan patuh dan setia
5. Menambah kuat ibadah kepada allah SWT

Cara mengamalkannya sebagai berikut:

Puasanya selama 9 hari

Hari ke 1 hingga ke 3 puasanya biasa saja seperti bulan ramadhan

Hari ke 4 sampai ke 6 puasanya mutih

Hari ke 5 sampai ke 9 puasanya biasa saja seperti bulan ramadhan

Didalam puasa hidzbul Autad diwiridkan sebanyak 7x sesudah sholat 5 waktu dan setiap tengah malam diwiridkan sebanyak 313x , Setelah tamat puasa diwiridkan 3x sesudah sholat subuh dan maghrib
Inilah “hidzib autad” yang dimaksud:

Hidzbul Autad:
“BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM. ALLAAHUL KAAFI WA QASHADTUL KAAFI WA WAJADTUL KAAFI FII KULLIL KAAFI KAFANIYYAL KAAFI WA NI’MAL KAAFI WALLAAHUL HAMDU FALLAAHUL HAFIIDHU ALLAAHU LATHIIFU QADIIMU AZA LIYYI HAYYUL QAYYUMU LAA YANAAMU

Hizib Asror kubro

Tawasulannya ;

1. ilaa hadrotinnabiyyil musthofaa rasulillahi sholollallahu ‘alayhi wasallam wa ‘alaa aalihi washohbihil karooma syaiiu lillahi lahumul fatihah
2. tsumma ilaa arwahii syayikhina qutub arrabanii wa gauts asshomad nyy wal haykal annuurinniyyin sulton auliya albagdadi sayyidina syekh ‘abdul qadir jaylani wa sayyidina syekh ahmad albadawi, wa sayyidina syekh ahmad alkabir rifa’ii, wa sayyidina syekh ibraahim addasuqii, qaddisallahu asroorohum al’aziiz wa alii iswalahum wafaro’hum syaiul lillahi lahumul fatihah.
3. haadzaa hiddayyatina ilaa arwahi kholifah rasulillahi shollallahu ‘alaihi wasallam sa adatina abii bakrin, wa ‘umar, wa ‘utsman, wa ‘aliyy sayyiul lillahi lahumul fatihah
4. khususon ilaa hadroti sayyidina jibrail, wa sayyidina mikaiil,, wa sayyidina israfiil, wa sayyidina izraail, syaiul lillahi lahumul fatihah
5. khususon ilaa hadroti nabiyillahi ta’alaa sayyidina khidir balya bin malkan syaiul lillahi lahumul fatihah
6.khususin ilaa hadroti sayyidina ‘aliyyi karomallahu wajhah syaiul lillahi lahumul fatihah
7. khususon ilaa hadroti syekh ‘abdul qadir al jaylani qudsillahi sirrahul ‘aziiz syaiul lillahi lahumul fatihah
1. astagfirullahal adziim innahu kaana ghoffar. 100x
2. allahumma sholli ‘alaa sayyidina muhammadin wa’alaa aali sayyidina Muhammad 100x
3. subhanallahil ‘adziim wabihamdih 100x
4. yaa Allah yaa qadiim yaa qowiyyu yaa matiin 100x

Masuk ke pengamalan hizib ;

bismillahirrahmanirrahim
Allahumma Sholli ‘alaa Sayyidinaa muhammadininnabiyyin nuuridz dzaati wa sirri saari sirruhu min jami’il asmaa-i wa shifaati ‘adada maa fi ‘ilmillahi sholaatan daa-imatan bi dawaami mulkillaahil ‘azhimi fii kulli waqtin wa hiynin ‘adh’afan mudhoo’ifatan abadan sarmadan ilaa yawmil qiyaamati wa ‘alaa aalihi wa sohbihi wa sallam (4x)

bismillahirrahmanirrahim

Allahumma nuurus samawaati wal ardhi wa huwas samii’ul ‘aliim…
shummun bukmun ‘umyun fahum laa yarji’uwn
shummun bukmun ‘umyun fahum laa ya’qiluwn
shummun bukmun ‘umyun fahum laa yafqahuwn
shummun bukmun ‘umyun fahum laa yasma’uwn
shummun bukmun ‘umyun fahum laa yatakallamuwn
shummun bukmun ‘umyun fahum laa yataharrikuwn
shummun bukmun ‘umyun fahum laa yatadzakkaruwn
shummun bukmun ‘umyun fahum laa yu-minuwn
walaa hawla walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil azhim (4x)

bismillahirrahmanirrahim

waja’alnaa min bayni aydiyhim saddan wamin kholfihim saddan fa-aghsyainaahum fahum laa yubshiruwn (syaahatil wujuwh 4x) khudzuw a’yunihim wa abshoorihim yaa khudddaama hadzhihil aayatil karimati fii bahri minaz zhulumaati hatta yarawniy shummun bukmun ‘umyun fahum laa yubshiruwn wa tahsabahum ayqazhan wahum raquwd (4x)

YA ALLAH BI MUKJIZATI SAYYIDINA MUHAMMADIN WA BIKARAMATI SYEKH ABDUL QADIR AL JILANIY KULO UNDAK MAKSUD….

Puasa 14 Hari Mutih ( tidak makan barang yang bernyawa) mulai hari Senin / Kamis
- Hizib dibaca ba’da sholat hajat
Khasiat :
- Menarik rizki, kekuatan, karomah kontak, bungkam mulut lawan, halimunan, dll
- Untuk silat baca :
b. kaula ngenda hadir penca Cikaret anu ka hiji ( sampai ka 41)

bagi saudara-saudara yang ingin lebih faham tentang hizib asror kubro dan agar ilmu tersebut langgeng. berikut saya beri petunjuk
1. sediakan air putih 1 gelas
2. daun sirih yang temu ruas
3. bacakan 7 kalimat inti dari saya
1. Audzubillahiminasyaitonirrojim
2. Bismillahirrohmanirrohiim
3. astagfirullahal ‘adzim
4. dua kalimat syahadat
5. solawat nabib (solawat asal )
6. la haula wala quwata illa billahil ‘aliyil adzim
7. Hu Allah …..
4. lalu makan daun sirihnya dengan baca ” saya menerima berkah karomah guruku, da terkabul do’a guruku. amiin amiin amiin

lalu rasakan akan ada hawa yang mengelilingi badan dan masuk ke jasad kita
dan seolah olah ada kekuatan gaib yang menggerakkan badan

HIDZBUL AUTAD

Insya allah Hidzbul Autad memilki khasiat untuk :

1. Menghindarkan diri dari gangguan manusia, Jin dan Syetan
2. Untuk menambah kekuatan tangan dan bobot tangan
3. Membangkitkan Karisma dan Wibawa yang luar biasa
4. Cocok sekali di amalkan oleh seorang Pemimpin, karena semua bawahan akan patuh dan setia
5. Menambah kuat ibadah kepada allah SWT

Cara mengamalkannya sebagai berikut:

Puasanya selama 9 hari

Hari ke 1 hingga ke 3 puasanya biasa saja seperti bulan ramadhan

Hari ke 4 sampai ke 6 puasanya mutih

Hari ke 5 sampai ke 9 puasanya biasa saja seperti bulan ramadhan

Didalam puasa hidzbul Autad diwiridkan sebanyak 7x sesudah sholat 5 waktu dan setiap tengah malam diwiridkan sebanyak 313x , Setelah tamat puasa diwiridkan 3x sesudah sholat subuh dan maghrib
Inilah “hidzib autad” yang dimaksud:

Hidzbul Autad:
“BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM. ALLAAHUL KAAFI WA QASHADTUL KAAFI WA WAJADTUL KAAFI FII KULLIL KAAFI KAFANIYYAL KAAFI WA NI’MAL KAAFI WALLAAHUL HAMDU FALLAAHUL HAFIIDHU ALLAAHU LATHIIFU QADIIMU AZA LIYYI HAYYUL QAYYUMU LAA YANAAMU