Senin, 21 Oktober 2013
Doa Qunut dan Terjemahannya
Doa Qunut dan Terjemahannya
Bacaan doa qunut adalah sebagai berikut:
أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ, فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ, وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ,وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَاقَضَيْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ, وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدِنِ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
(Allahummahdiniy fiiman hadait. Wa ‘aafiniy fiiman ‘aafait. Wa tawallaniy fiiman tawallait. Wa baarikliy fiima a’thoita. Wa qiniy syarro maa qodhoit. Fainnaka taqdhii walaa yuqdhoo ‘alaik. Wa innahuu laa yadzillu man waalait. Wa laa ya ‘izzu man ‘aadait. Tabaarokta robbanaa wata’aalait. Falakal hamdu ‘alaa maa qodhoit. Astaghfiruka wa atuubu ilaik. Wa shollallahu ‘alaa sayyidinaa muhammadininnabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihii washohbihii wa sallam.)
Terjemahannya kurang lebih: “Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Berikan kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.”
NIAT SHOLAT SUNNAH DAN MACAMNYA
NIAT SHOLAT SUNNAH DAN MACAMNYA
1. SHALAT SUNNAH WUDHU
Shalat sunat wudhu atau yang disebut juga dengan
shalat syukrul wudhu adalah shalat yang dikerjakan setelah berwudhu.
Tata cara pelaksanannya adalah:
a. Sehabis berwudhu kita disunahkan membaca doa: “‘Asyhadu
an laa ilaaha illallaahu wahdauu laa syarika lahu wa asyhadu anna Muhammadan
‘abduhu wa;rasuuluhu. Allahummaj’alnii minat-tawwaabiina waj’alnii minal
mutathahiriina waj’alnii min‘ibaadikash-shaalihiin. Artinya: “Aku bersaksi
tiada Tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa
Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli
taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan
orang-orang yang saleh.”
b. Selesai membaca doa tersebut, lalu melaksanakan
shalat sunah wudhu 2 rakaat. Niatnya: Ushallii sunnatal-wudhuu’i rak’ataini
lillaahi ta’aalaa. Artinya: ”Aku niat shalat sunah wudhu 2 rakaat karena
Allah.”
c. Shalat ini dikerjakan 2 rakaat sebagaimana
shalat yang lain dengan ikhlas sampai salam.
d. Keutamaan Shalat Syukrul Wudhu “Rasulullah
berkata kepada Bilal: Ceritakanlah kepadaku amal apa yang amat engkau harapkan
dalam Islam, sebab aku mendengar suara kedua sandalmu di surga? Bilal menjawab:
Tidak ada amal ibadah yang paling kuharapkan selain setiap aku berwudhu baik
siang atau malam aku selalu shalat setelahnya sebanyak yang aku suka” . (HR
Bukhari)
2. SHALAT TAUBAT
Shalat
Taubat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim jika ingin bertaubat
terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua
raka’at dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk
melakukan shalat. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seseorang melakukan suatu
perbuatan dosa, lalu dia bangun(bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan
shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan
memberikan ampunan kepadanya”. Kemudian beliau membaca ayat : “Dan (juga)
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS
Ali-Imran: 135)
Tata Cara Shalat Taubat Jumlah rakaatnya 2, 4
sampai 6 rakaat.
Niat shalat taubat: “Ushallii sunnatat taubati
rak’ataini lillaahi ta’aalaa.” Artinya: “Aku niat shalat sunat taubat dua
rakaat karena Allah.”
Doanya: “Astagfirullahal azhiim al ladzi laa
ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa
yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa
nusyuuraa.”
Artinya: Saya memohon ampunan kepada Allah Yang
Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang hidup
terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, selaku taubatnya seorang
hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai kekuatan untuk berbuat mudharat
ataupun manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.
3. SHALAT DHUHA
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan
seorang muslim ketika matahari sedang naik. Kira- kira, ketika matahari mulai
naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga
waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at.
Dan dilakukan dalam satuan 2 raka’at sekali salam.
Tata Cara Shalat Dhuha:
1. Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca
surat Asy-Syams
2. Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha Niat
shalat dhuha adalah: “Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah. Doa yang dibaca
setelah shalat dhuha: “Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu
Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan
itu, perlindungan-Mu”. “Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit,
turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah,
jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha,
keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami
segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh”.
Rahasia dan
Keutamaan shalat Dhuha Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang
keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda: “Di
setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan
subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah
sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir
adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari
kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar Dari Abdullah
bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata: “Rasulullah saw mengirim
sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan
cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat)
perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat
kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian
aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan
diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?
Mereka menjawab; “Ya! Rasul berkata lagi:“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian
masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dialah yang paling dekat
tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat
kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga Bagi yang rajin
mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw: “Barangsiapa yang shalat
Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan
dibangunkan sebuah rumah di surge.” (Shahih al- Jami`: 634)
4. Memperoleh ganjaran di sore hari Dari Abu
Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata: “ Allah ta`ala berkata:
“Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan
mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna
adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
Artinya: Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah
bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu disore harimu
5. Pahala Umrah Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah
saw bersabda: “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci
untuk melaksanakan shalat wajib,maka pahalanya seperti seorang yang
melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha,
maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah….(Shahih al-Targhib:
673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia
(setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua
rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna,
sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa “Siapa pun yang melaksanakan
shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa
itu sebanyak buih dilautan.” (HR Tirmidzi)
4. SHALAT
TAHAJUD
Shalat Tahajud adalah shalat sunat yang dikerjakan
pada waktu malam, dimulai selepas isya sampai menjelang subuh. Jumlah rakaat
pada shalat ini tidak terbatas, mulaidari 2,4,8rakaat, dan seterusnya.
a.
Pembagian Keutamaan Waktu Shalat Tahajud
1. Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00
samapai jam 22.00
2. Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00
sampai dengan jam 01.00
3. Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00
sampai dengan masuknya waktu subuh.
b. Niat shalat tahajud “Ushallii
sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa” Artinya: “Aku niat shalat
sunat tahajud dua rakaat karena Allah”
c. Doa yang dibaca setelah shalat tahajud:
“Rabbanaa
aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa
adzaaban-naar.” Artinya: “Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia
dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.
” Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa
Rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca
doa: “Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa
lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu
nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa
liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun,
wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun,
waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu
wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa
qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa
antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata
illa billah.
” Artinya: Ya Allah, bagi-Mu segala puji.
Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya.
Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahaya langit dan bumi. Bagi-Mulah segala
puji, Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan
neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah
benar,dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri
(bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu,
dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah
kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami
nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tidak ada
Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan
pertolongan Allah.”
d. Setelah
itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut “Astagfirullaahal azhim wa
atuubu ilaiih” Artinya: “Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan
kami pun bertaubat kepada-Nya”
e.
Keutamaan Shalat Tahajud Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi
Muhammad saw bersabda: “Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan
berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya
kamu masuk Surgadengan selamat.” (HR Tirmidzi) Bersabda Nabi Muhammad saw:
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu
malam.” (HR Muslim) Selain itu, Allah sendiri juga berfirman: “Pada malam hari,
hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah- mudahan Tuhan
mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’: 79) Dari Jabir r.a., ia
barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari
itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon
kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya
(mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad) Lazimkan dirimu
untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu,
mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah
dari dosa.” (HR Ahmad)
f. Kiat Mudah Shalat Malam/Qiyamullail Agar kita
diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan shalat malam, cobalah tips-tips
berikut ini:
1. Aturlah
aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak
membuat Anda tidur terlalu lelap.
2. Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk
bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.
3. Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman
Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan
disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”
4.
Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita
termotivasi untuk melaksanakannya.
5. Tumbuhkan perasaan sangat ingin bermunajat
dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
6. Baik juga jika janjian dengan beberapa teman
untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone.
7. Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak
bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam
sepekan.
8. Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah
dalam beribadah kepadaNya.
4. SHALAT HAJAT
Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan
seorang muslim ia memiliki hajat tertentu dan ia ingin hajat tersebut
dikabulkan oleh AllahSWT. Shalat dilakukan minimal 2 raka’at dan maksimal 12
raka’at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja
asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat (lihat pada
shalat sunnat).
a. Niat shalat hajat “ Ushallii sunnatal haajati
rak’aataini lillaahi ta’aala.” Artinya: “Aku berniat shalat hajat sunah hajat
dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
b. Doa Shalat Hajat Setelah selesai shalat hajat,
lalu membaca istigfar. Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul, dianjurkan setelah
shalat hajat membaca istigfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa atau
sebagai berikut: “Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.”
Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat
kepada-Mu”
c. Selesai membaca istigfar lalu membaca shalawat
nabi 100x, yakni: “Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa
wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.” Artinya: “Ya Allah, beri karunia
kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan
diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.” “
Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi
robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil‘aalamiin. As `aluka muujibaari
rohmatika wa‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata
ming kulli itsmin. Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa
farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar
roohimiin.”
Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha
Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha
Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku
memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan
ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau
biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu
kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat
yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling
Pengasih dan Penyayang.” Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita
inginkan, insya Allah, Allah mengabulkannya. Amin.
d. Keutamaan Shalat Hajat Sabda Rasulullah: “Siapa
yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat)
dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.”
(HR Ahmad) Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang
laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati,
lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia
mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh
guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau
menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya,
janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini.
Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang
telah mati ini. ” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua
telinganya.” (HR Baiha)
6. SHALAT
SUNNAH TASBIH
Shalat sunat
tasbih adalah shalat sunat yang di dalamnya dibacakan kalimat tasbih sebanyakk
300 kali. Niat shalat tasbih: “Ushallii sunnat tasbihi rak’ataini lillaahi
ta’aalaa” Artinya: “Aku niat shalat sunat tasbih dua rakaat, karena Allah.”
Tata Cara Shalat Tasbih Shalat tasbih dilakukan 4raka’at (jika dikerjakan siang
maka 4 raka’at dengan sekali salam, jika malam 4 raka’at dengan dua salam )
sebagaimana shalat biasa dengan tambahan bacaan tasbih pada saat-saat berikut:
NO Waktu Jml. Tasbih
1. Setelah pembacaan surat al fatihah dan surat
pendek saat berdiri 15 kali
2. Setelah tasbih ruku’ (Subhana rabiyyal adzim…)
10 Kali
3. Setelah I’tidal 10 Kali
4. Setelah tasbih sujud pertama (Subhana rabiyyal
a’la…) 10 Kali
5. Setelah duduk diantara dua sujud 10 Kali
6. Setelah tasbih sujud kedua 10 Kali
7. Setelah
duduk istirahat sebelum berdiri (atau sebelum salam tergantung pada raka’at
keberapa) 10 Kali Jumlah total satu raka’at 75 Jumlah total empat raka’at 4 X
75 = 300 kali
7. SHALAT
SUNNAH AWWABIN
Shalat sunat awwabin adalah shalat sunat yang
dikejakan selesai mengerjakan shalat sunat ba’da magrib, dilakukan sebanayak 2
sampai dengan 6 rakaat.
a. Adapun tata cara pelaksanaannya adalah sebagai
berikut Shalat 2 rakaat dengan niat: Ushallii ral’ataini shalaatal-awwaabiina
sunnatal lillaahi ta’aallaa. Artinya: “Aku niat shalat dua rakaat sunat
awwabin,karena Allah.
b. Sesudah membaca Fatihah pada rakaat pertama,
bacalah: · surat Al-Ikhlas 6x · surat Al-Falaq 1x · surat An-Naas 1x begitupun
dengan rakaat kedua.
c. Sehabis salam dua rakaat, maka shalat lagi 2
rakaat. Dan dibaca pada rakaat pertama dan kedua setelah Al-Fatihah mana saja
surat yang dikehendaki. Niatnya, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
d. Sesudah itu, berdiri lagi dengan niat sama
seperti sebelumnya, dilaksanakan 2 rakaat, dengan bacaan pada rakaat pertama
sesudah Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun dan pada rakaat kedua sesudah
membaca Al-Fatihah bacalah surat Al-Ikhlas. Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu
Hurairah, Rasulullah bersabda: “Barang siapa shalat 6 rakaat setelah magrib,
disela-selanya tidak berbicara kotor, maka ia mendapatkan pahala ibadah
selama12 tahun. ” Kemudian beliau juga meriwayatkan dari Aisyah bahwa
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa shalat 20 rakaat setelah maka Allah mambangun
rumah di sorga untuknya”, Tirmidzi berkata, hadist Abu Harairah “gharib” (hanya
diriwayatkan seorang rawi yang tidak kuat).” Tabrani juga meriwayatkan dari
Ammar bin Yasir, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa melakukan shalat 6 rakaat
setelah maghrib, maka diampuni dosanya meskipun sebanyak ombak lautan.
8. SHALAT
SAFAR
Apabila seseorang hendak berpergian, sebelum
meninggalkan rumah, ia dianjurkan mengerjakan solat safar dua rakaat; demikian
pula sesudah tiba dirumah kembali. Caranya sama dengan mengerjakan solat
subuh,hanya niatnya berlainan, yaitu berniat solat safar sunnat kerana Allah
SWT. Selesai solat berdoalah agar perjalanan diridhai, dimudahkan dan
diselamatkan Allah SWT. dalam perjalanan, baik pribadi, tugas maupun keluarga
yang ditinggalkan.
9. SHALAT TAHIYATUL MASJID
shalat sunnah 2rakaat yang dikerjakan ketika masuk
masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid. Rasulullah bersabda: “Apabila
seseorang diantara kamu masuk masjid, maka jaganlah hendak duduk sebelum shalat
2rakaat lebih dahulu” (H.R Bukhari&Muslim). Niatnya : Ushalli sunnatal
Tahiyatul Masjidi rak’ataini lillahi Ta’aalaa” Artinya : “aku niat shalat
sunnah tahiyatul masjid 2rakaat karena Allah”
10. SHALAT
RAWATIB
shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat
fardhu. Niatnya :
A). Qabliyah: adalah shalat sunnah rawatib yang
dikerjakan sebelum shalat wajib. Waktunya: 2rakaat sebelum shalat subuh,
2rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 atau 4rakaat sebelum shalat Ashar, &
2rakaat sblm shalat Isya. Niatnya : Ushalli sunnatadh Dzuhri * rak’ataini
Qibliyyatan lillahi Ta’aalaa Artinya : “aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur 2
rakaat karena Allah” * bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
B).
Ba’diyyah: adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu.
Waktunya: 2 atau 4rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2rakaat sesudah shalat Magrib
& 2rakaat sesudah shalat Isya. Niatnya : “Ushalli sunnatadh Dzuhri *
rak’ataini Ba’diyyatan lillahi Ta’aalaa” Artinya : “aku niat shalat sunnah sesudah
dzuhur 2rakaat karena Allah” *bisa diganti dengan shalat wajib yang akan
dikerjakan.
11. SHALAT
ISTIKHARAH
shalat sunnah 2rakaat untuk meminta petunjuk yang
baik, bila kita menghadapi 2pilihan/ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya
dikerjakan pada 2/3 malam terakhir antara jam 22.00 sampai 01.00. Niatnya :
Ushalli sunnatal Istikharah rak’ataini lillahi Ta’aalaa Artinya : “aku niat
shalat sunnah Istikharah 2rakaat karena Allah”
12. SHALAT
MUTLAQ
shalat sunnah tanpa sebab&tidak ditentukan
waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya. Shalat itu suatu perkara yg
baik, banyak/sedikit (AlHadis). Niatnya : Ushalli sunnatal rak’ataini lillahi
Ta’aalaa Artinya : “aku niat shalat sunnah 2rakaat karena Allah”
13. SHALAT
TASBIH
shalat sunnah yg dianjurkan dikerjakan tiap malam,
jika tidak bisa 1minggu sekali/paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini
sebanyak 4rakaat, dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari cukup dengan
1 salam, Jika dikerjakan pada malam hari dengan 2 salam. Cara mengerjakannya
A). Niat : Ushalli sunnatan tasbihi raka’ataini
lilllahi ta’aalaa. artinya :”aku niat shalat sunnah tasbih 2rakaat karena
Allah”
B). Usai baca surat Al Fatehah, baca tasbih 15x.
C). Ruku’,
usai baca do’a ruku, baca tasbih 10x.
D). Itidal, usai baca do’a ‘itidal, baca tasbih
10x.
E). Sujud, usai baca doa sujud, baca tasbih 10x.
F). Usai baca do’a duduk diantara2sujud, baca
tasbih 10x.
G). Usai baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x.
Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada tiap rakaatnya sebanyak 75x. Lafadz
bacaan tasbih yg dmksd adalah sebagai berikut : Subhanallah wal hamdu lillahi
walaa ilaaha illallahu wallahu akbar artinya : “Maha suci Allah yang Maha Esa.
Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Agung”
14. SHALAT
TARAWIH
shalat
sunnah sesudah shalat Isya, pada bulan Ramadhan. Menegenai bilangan rakaatnya
disebutkan dalam hadis : “Yang dikerjakan oleh Rasulullah saw, baik pada bulan
ramadhan/lainnya tidak lebih dari 11rakaat” (H.R.Bukhari). Dari Jabir :”
Sesungguhnya Nabi saw telah shalat bersama mereka 8rakaat, lalu beliau shalat
witir.” (H.R.IbnuHiban) Niat shalat tarawih : Ushalli sunnatan Taraawiihi
rak’ataini (Imamam/ makmuman) lillahi ta’aallaa artinya : “Aku niat shalat
sunat tarawih 2rakaat (imamam/makmum) karena Allah”
15. SHALAT
HARI RAYA
shalat Idul Fitri pada 1 Syawal & Idul Adha pd
10 Dzulhijah. Hukumnya sunnah Mu akad(dianjurkan). “Sesungguhnya kami telah
memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah
engkau&berqurbanlah karena Tuhanmu pada Idul Adha (Q.S.AlKautsar.1-2) Dari
Ibnu Umar: “Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pd 2hari raya
sebelum berkhutbah.”(H.R.Jama’ah). Niat Shalat Idul Fitri : Ushalli sunnatal
li, iidil fitri rak’ataini (imamam/ makmumam) lillahi Taa’laa artinya : “Aku
niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah” Niat Shalat Idul
Adha : Ushalli sunnatal li’iidil Adha rak’ataini (imamam.makmumam)
lillahita’aalaa artinya : “Aku niat shalat idul adha dua rakaat
(imam/makmum)karena Allah” Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit
matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun&sunnatnya sama seperti
shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberspa sunnat sebagai berikut:
a. Berjamaah
b. Takbir 7kali pada rakaat pertama & 5kali
pada rakata ke2
c. Mengangkat tangan setinggi bahu pada tiap
takbir.
d. Setelah takbir yang ke2 sampai takbir yang
terakhir baca tasbih.
e. Membaca surat Qaf di rakaat pertama&surat Al
Ghasiyah pada rakaat kedua. f. Imam menyaringkan bacaannya g. Khutbah 2kali
setelah shalat sebagaimana khutbah jum’at h. Pada khutbah Idul Fitri memaparkan
tentang zakat fitrah & pada Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban. i. Mandi,
berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya. j. Makan terlebih dahulu pada shalat
Idul Fitri, pada Shalat Idul Adha sebaliknya.
16. SHALAT
KHUSUF
shalat sunat sewaktu terjadi gerhana
bulan/matahari. Minimal 2rakaat. Caranya mengerjakannya :
a). Shalat 2rakaat degan 4x ruku’ yaitu pada rakaat
pertama, setelah ruku’&I’tidal baca fatihah lagi kemudian ruku’&I’tidal
kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat ke2.
b). Disunatkan baca surat yang panjang, sedang
membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring,sedangkan pada gerhana
matahari sebaliknya. Niat shalat gerhana bulan : Ushalli sunnatal khusuufi
rak’ataini lillahita’aalaa artinya : “Aku niat shalat gerhana bulan 2rakaat
karena Allah”
17. SHALAT
WITIR
Witir artinya ganjil. Dinamakan Solat Witir, kerana
bilangan rakaatnya yang selalu ganjil; yaitu boleh 1 rakaat, 3, 5, 7, 9 atau 11
rakaat. Boleh dikerjakan dua- dua, terakhir 3 rakaat 1 tahiyyat 1 salam. Cara
mengerjakan shalat witir sama dengan cara mengerjakan shalat fardhu.
Perbedaannya hanya pada niat. Shalat witir, jika lebih dari 1 rakaat (3, 5, 7,
9, dan 11), sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat (setiap 2 rakaat satu kali
salam). Sedangkan yang terakhir boleh 3 rakaat satu kali salam, boleh pula 1
rakaat. Adapun niat shalat witir adalah: Jika 1 rakaat: USHALLIISUNNATAL WITRI
RAK’ATAN LILLAAHI TA’AALAA. Artinya: (di dalam hati pada saat takbiratul
ihram!) “Aku (niat) shalat sunat witir 1 rakaat, karena Allah Ta’ala. Jika 3
rakaat: USHALLI SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA’AATIN LILLAAHI TA’AALAA, Artinya:
“Aku (niat), shalat sunat witir 3 rakaat, karena Allah Ta’ala.” Bila berjamaah
(khusus pada malam bulan Ramadhan sebelum kata “LILLAAHI TA’AALAA” ditambah
dengan kata “MA’MUUMAN” (mengikut imam).Jika menjadi makmum, atau kata
“IMAAMAN” (menjadi imam), jika bertindak sebagai imam.
18. NIAT
SHALAT SUNAT DAN SHALAT FARDHU JUM’AT
Setelah adzan yang pertama selesai dikumandangkan,
hendaklah dikerjakan shalat sunat 2 rakaat dengan niat: USHALLII SUNNATAL
JUMU’ATI RAK’ATAINI QABLIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA artinya: “aku niat shalat
jum’at 2 rakaat sebelumnya, karena Allah ta’ala.” NIAT SHALAT FARDHU JUMA’AT:
USHALLII FARDHAL JUMU’ATI RAK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA’AN MA’MUUMAN
LILLAHI TA’AALAA artinya: “aku niat shalat fardhu jum’at 2 rakaat menghadap
kiblat mengikuti imam karena Allah ta’ala.” jika menjadi IMAM maka kata
MA’MUUMAN di ganti menjadi IMAAMAN. Jika shalat fardhu jum’at telah selesai
dikerjakan, sebelum pulang hendaklah mengerjakan shalat sunat 2 rakaat, dengan
niat: USHALLI SUNNATAL JUMU’ATI RAK’ATAINI BA’DIYYATAN LILLAAHI TA’AALAA
artinya: “aku niat shalat sunat jum’at 2 rakaat sesudahnya, karena Allah ta’ala.”
WIRID DAN DO’A SETELAH SHALAT FARDHU JUM’AT Apabila shalat fardhu jum’at telah
selesai dikerjakan, Maka setelah salam hendaklah membaca:
a. Surat Al-Fatihah 7x
b. Surat Al-Ikhlas 7x
c. Surat Al-Falaq 7x
d. Surat An-Anaas 7x. setelah itu membaca doa ini: ALLAAHUMMA
YAA GHANIYYU YAA HAMIID YAA MUBDI’U YAA MU’IID, YAA RAHIIMU YAA WADUUD,
AGHNINII BIHALAALIKA ‘AN HARAAMIK, WA BITHAA’ATIKA ‘AN MA’SHIYATIK WA
BIFADHLIKA’AMAN SIWAAK . artinya: “wahai Allah! Yang maha kaya, yang maha
terpuji, yang maha mengadakan, yang maha mengembalikan, yang maha pengasih,
yang maha mengasihi. Berikanlah aku kekayaan dengan barang mu yang halal, jauh
dari barang yang haram, dan dengan berbuat taat kepada-mu, jauh dari berbuat
maksiat, dan dngan anugrah mu, jauh dari (meminta) kepada selain-mu.”
19. SHALAT
ISTIQA’
shalat sunat
yang dikerjakan untuk memohon hujankepada Allah SWT. Niatnya : Ushalli sunnatal
Istisqaa-i rak’ataini (imamam/ makmumam) lillahita’aalaa artinya : “Aku niat
shalat istisqaa 2rakaat (imam/makmum)karena Allah” Syarat-syarat mengerjakana
Shalat Istisqa :
a). 3hari sebelumnya agar ulama memerintahkan
umatnya bertaobat dengan berpusa&meninggalkan segala kedzaliman serta
menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya
rejeki&datangnya murka Allah. “Apabila kami hendak membinasakan suatu
negeri, maka lebih dulu kami perbanyak orang-orang yang fasik,sebab
kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kamirobohkan (hancurkan) negeri mereka
sehancur-hancurnya” (Q.S.Al Isra:16).
b). Pada hari ke4 semua penduduk termasuk yang
lemah dianjurkan pergi kelapangan degan pakaian sederana&tanpa
wangi-wangian untuk shalat Istisqa’
c). Usai shalat diadakan khutbah 2kali. Pada
khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9x dan pada khutbah kedua 7x.
Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu :
a. Khatib disunatkan memakai selendang.
b. Isi khutbah menganjurkan banyak
beristigfar,berkeyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
c. Saat berdo’a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
d. Saat berdo’a pada khutbah kedua, khatib
hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya. niat shalat sesuai dengan
sholat mana yang akan kita kerjakan. Inilah, macam-macam shalat sunnah yang
dapat saya sampaikan, semoga kita semua selalu istiqomah menjalankan shalat
sunnah. Insya Allah!
313 NAMA RASUL ALLAH
313 NAMA RASUL ALLAH
Telah kita ketahui bersama bahwa nama-nama rasul yang wajib kita hafal dan ketahui ada 25. Sedangkan jumlah keseluruhan para rasul ada 313. Mungkin ini yang tidak banyak diketahui orang, yakni tentang nama-nama para rasul yang berjumlah 313.
Al-Alim al-‘Allamah asy-Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani (kelahiran Tanara, Serang, Banten tahun 1813 M dan wafat di Mekkah tahun 1897 M), dalam kitabnya yang berjudul ats-Tsamaru al-Yani’ah fi Riyadh al-Badi’ah menjelaskan:
فمن كتب اسمائهم ووضعهم فى بيته او قراها اوحملها تعظيما لهم وتكريما لذواتهم واحتراما لنبوتهم واستمدادا من هممهم العالية واستغاثة بارواحهم المقدسة سهل عليه امورالدنيا والاخرة وفتح عليه ابواب الخيرات ونزول الرحمة والبركات ودفع عنه الشرور , وقال صلى الله عليه وسلم حياتهم ومماتهم سواء فهم متصرفون في الارض والسماء.
“Barangsiapa yang menulis nama-nama rasul dan meletakkannya di rumah atau membacanya atau membawanya dengan mengagungkan mereka, memuliakan keberadaan mereka, menghormati kenabian mereka, berharap dari keinginan mereka yang tinggi dan beristighatsah dengan ruh-ruh mereka yang suci, maka akan dimudahkan oleh Allah Swt. segala urusan di dunia dan akhirat. Dan akan dibukakan pintu-pintu kebaikan dan diturunkan rahmat, keberkahan serta menolak segala kejelekan. Rasulullah Saw. bersabda: “Hidup dan matinya mereka (para rasul) itu sama saja, tetap beraktivitas (hidup) di bumi dan di langit.”
والمشهور ان المرسلين ثلاثمائة وثلاثا عشر كما في حديث ابي ذر وهاهي اسماؤهم على ماروى عن انس : ادم , شيث, انوش, قيناق, مهيائيل, اختوخ, ادريس, متوشلخ, نوح, هود, عبهف, مرداريم, شارع, صالح, ارفخشذ, صفوان, حنظلة, لوط, عصان, ابراهيم, اسمعيل, اسحق, يعقوب, يوسف, شمائيل, شعيب, موسى, لوطان, يعوا, هرون, كليل, يوشع, دانيال, بونش, بليا, ارميا, يونس, الياس, سليمان, داود, اليسع, ايوب, اوس, ذانين, الهميع, ثابت, غابر, هميلان, ذوالكفل, عزير, عزقلان, عزان, الوون, زاين, عازم, هريد, شاذن, سعد, غالب, شماس, شمعون, فياض, قضا, سارم, عيناض, سايم, عوضون, بيوزر, كزول, باسل, باسان, لاخين, غلضات, رسوغ, رشعين, المون, لوغ,برسوا, الاظيم, رشاد, شريب, هيبل, ميلان, عمران, هرييب, جريت, شماع, صريخ, سفان, قبيل, ضعضع, عيصون, عيصف, صديف, برواء,حاصيم, هيان, عاصم, وجان, مصداع, عاريس, شرحبيل, خربيل, حزقيل, اشموئيل, غمصان, كببر, سباط, عباد بثلخ, ريهان, عمدان, مرقان, حنان, لوحنا, ولام, بعيول, بصاص, هبان, افليق, قازيم, نصير, اوريس, مضعس, جذيمة, شروحيل, معنائيل, مدرك, حارم, بارغ هرميل, جابد, زرقان, اصفون, برجاج, ناوى, هزرابن اشبيل, عطاف, مهيل, زنجيل, شمطان, القوم, حوبلد, صالح, سانوخ, راميل, زاميل, قاسم, باييل, بازل, كبلان, باتر, حاجم, جاوح, جامر, حاجن, راسل, واسم, رادن, سادم, شوشا, جازان, صاحد, صحبان, كلوان, صاعد,غفران, غاير, لاحون, بلدخ, هيدان, لاوى, هيراء, ناصى, حانك, حافيخ, كاشيخ, لافث, نايم, حاشم, هجام, ميزاد,اسيمان, رحيلا, لاطف, برطفون, ابان, عورائض, مهمتصر, عانين, نماخ, هندويل, مبصل, مضعتام, طميل, طابيح, مهمم حجرم, عدون, منبد, بارون, روان, معبن, مزاحم, يانيد, لامى, فردان,جابر, سالوم, عيص, هربان, جابوك, عابوج, مينات, قانوح, دربان, صاخم, حارض, حراض, حرقيا, نعمان, ازميل, مزحم, ميداس, يانوح, يونس, ساسان, فريم, فريوش, صحيب, ركن, عامر, سحنق, زاخون, حينيم, عياب, صباح, عرفون, مخلاد, مرحم, صانيد, غالب, عبدالله, ادرزين, عدسار, زهران, بايع, نظير, هورين, كايواشيم, فتوان, عابون, رباخ, صابح, مسلون, حجان, روبال, رابون, معيلا, سايعان, ارجيل, بيغين, متضح, رحين, محراس, ساخين, حرفان, مهمون, حوضان, البؤن, وعد, رخيول, بيغان, بتيحور, حوظبان, عامل, زحرام, عيس, صبيح, يطبع, جارح, صهيب, صبحان, كلمان, يوخى, سميون, عرضون, حوحر, يلبق, بارع, عائيل, كنعان, حفدون, حسمان, يسمع, عرفور, عرمين, فضحان, صفا, شمعون, رصاص, اقلبون, شاخم, خائيل, احيال, هياج, زكريا, يحيى, جرجيس, عيسى بن مريم, محمد صلى الله عليه وسلم عليهم اجمعين .
“Dan menurut pendapat yang masyhur, sesungguhnya para rasul itu berjumlah 313, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dzar Ra. Dan inilah nama-nama rasul itu seperti yang diriwayatkan dari sahabat Anas Ra.:
1. Adam As.
2. Tsits As.
3. Anuwsy As.
4. Qiynaaq As.
5. Mahyaa’iyl As.
6. Akhnuwkh As.
7. Idris As.
8. Mutawatsilakh As.
9. Nuh As.
10. Hud As.
11. Abhaf As.
12. Murdaaziyman As.
13. Tsari’ As.
14. Sholeh As.
15. Arfakhtsyad As.
16. Shofwaan As.
17. Handholah As.
18. Luth As.
19. Ishoon As.
20. Ibrahim As.
21. Isma’il As.
22. Ishaq As.
23. Ya’qub As.
24. Yusuf As.
25. Tsama’il As.
26. Su’aib As.
27. Musa As.
28. Luthoon As.
29. Ya’wa As.
30. Harun As.
31. Kaylun As.
32. Yusya’ As.
33. Daaniyaal As.
34. Bunasy As.
35. Balyaa As.
36. Armiyaa As.
37. Yunus As.
38. Ilyas As.
39. Sulaiman As.
40. Daud As.
41. Ilyasa’ As.
42. Ayub As.
43. Aus As.
44. Dzanin As.
45. Alhami’ As.
46. Tsabits As.
47. Ghobir As.
48. Hamilan As.
49. Dzulkifli As.
50. Uzair As.
51. Azkolan As.
52. Izan As.
53. Alwun As.
54. Zayin As.
55. Aazim As.
56. Harbad As.
57. Syadzun As.
58. Sa’ad As.
59. Gholib As.
60. Syamaas As.
61. Syam’un As.
62. Fiyaadh As.
63. Qidhon As.
64. Saarom As.
65. Ghinadh As.
66. Saanim As.
67. Ardhun As.
68. Babuzir As.
69. Kazkol As.
70. Baasil As.
71. Baasan As.
72. Lakhin As.
73. Ilshots As.
74. Rasugh As.
75. Rusy’in As.
76. Alamun As.
77. Lawqhun As.
78. Barsuwa As.
79. Al-‘Adzim As.
80. Ratsaad As.
81. Syarib As.
82. Habil As.
83. Mublan As.
84. Imron As.
85. Harib As.
86. Jurits As.
87. Tsima’ As.
88. Dhorikh As.
89. Sifaan As.
90. Qubayl As.
91. Dhofdho As.
92. Ishoon As.
93. Ishof As.
94. Shodif As.
95. Barwa’ As.
96. Haashiim As.
97. Hiyaan As.
98. Aashim As.
99. Wijaan As.
100. Mishda’ As.
101. Aaris As.
102. Syarhabil As.
103. Harbiil As.
104. Hazqiil As.
105. Asymu’il As.
106. Imshon As.
107. Kabiir As.
108. Saabath As.
109. Ibaad As.
110. Basylakh As.
111. Rihaan As.
112. Imdan As.
113. Mirqoon As.
114. Hanaan As.
115. Lawhaan As.
116. Walum As.
117. Ba’yul As.
118. Bishosh As.
119. Hibaan As.
120. Afliq As.
121. Qoozim As.
122. Ludhoyr As.
123. Wariisa As.
124. Midh’as As.
125. Hudzamah As.
126. Syarwahil As.
127. Ma’n’il As.
128. Mudrik As.
129. Hariim As.
130. Baarigh As.
131. Harmiil As.
132. Jaabadz As.
133. Dzarqon As.
134. Ushfun As.
135. Barjaaj As.
136. Naawi As.
137. Hazruyiin As.
138. Isybiil As.
139. Ithoof As.
140. Mahiil As.
141. Zanjiil As.
142. Tsamithon As.
143. Alqowm As.
144. Hawbalad As.
145. Solih As.
146. Saanukh As.
147. Raamiil As.
148. Zaamiil As.
149. Qoosim As.
150. Baayil As.
151. Yaazil As.
152. Kablaan As.
153. Baatir As.
154. Haajim As.
155. Jaawih As.
156. Jaamir As.
157. Haajin As.
158. Raasil As.
159. Waasim As.
160. Raadan As.
161. Saadim As.
162. Syu’tsan As.
163. Jaazaan As.
164. Shoohid As.
165. Shohban As.
166. Kalwan As.
167. Shoo’id As.
168. Ghifron As.
169. Ghooyir As.
170. Lahuun As.
171. Baldakh As.
172. Haydaan As.
173. Lawii As.
174. Habro’a As.
175. Naashii As.
176. Haafik As.
177. Khoofikh As.
178. Kaashikh As.
179. Laafats As.
180. Naayim As.
181. Haasyim As.
182. Hajaam As.
183. Miyzad As.
184. Isyamaan As.
185. Rahiilan As.
186. Lathif As.
187. Barthofun As.
188. A’ban As.
189. Awroidh As.
190. Muhmuthshir As.
191. Aaniin As.
192. Namakh As.
193. Hunudwal As.
194. Mibshol As.
195. Mudh’ataam As.
196. Thomil As.
197. Thoobikh As.
198. Muhmam As.
199. Hajrom As.
200. Adawan As.
201. Munbidz As.
202. Baarun As.
203. Raawan As.
204. Mu’biin As.
205. Muzaahiim As.
206. Yaniidz As.
207. Lamii As.
208. Firdaan As.
209. Jaabir As.
210. Saalum As.
211. Asyh As.
212. Harooban As.
213. Jaabuk As.
214. Aabuj As.
215. Miynats As.
216. Qoonukh As.
217. Dirbaan As.
218. Shokhim As.
219. Haaridh As.
220. Haarodh As.
221. Harqiil As.
222. Nu’man As.
223. Azmiil As.
224. Murohhim As.
225. Midaas As.
226. Yanuuh As.
227. Yunus As.
228. Saasaan As.
229. Furyum As.
230. Farbusy As.
231. Shohib As.
232. Ruknu As.
233. Aamir As.
234. Sahnaq As.
235. Zakhun As.
236. Hiinyam As.
237. Iyaab As.
238. Shibah As.
239. Arofun As.
240. Mikhlad As.
241. Marhum As.
242. Shonid As.
243. Gholib As.
244. Abdullah As.
245. Adruzin As.
246. Idasaan As.
247. Zahron As.
248. Bayi’ As.
249. Nudzoyr As.
250. Hawziban As.
251. Kaayiwuasyim As.
252. Fatwan As.
253. Aabun As.
254. Rabakh As.
255. Shoobih As.
256. Musalun As.
257. Hijaan As.
258. Rawbal As.
259. Rabuun As.
260. Mu’iilan As.
261. Saabi’an As.
262. Arjiil As.
263. Bayaghiin As.
264. Mutadhih As.
265. Rahiin As.
266. Mihros As.
267. Saahin As.
268. Hirfaan As.
269. Mahmuun As.
270. Hawdhoon As.
271. Alba’uts As.
272. Wa’id As.
273. Rahbul As.
274. Biyghon As.
275. Batiihun As.
276. Hathobaan As.
277. Aamil As.
278. Zahirom As.
279. Iysaa As.
280. Shobiyh As.
281. Yathbu’ As.
282. Jaarih As.
283. Shohiyb As.
284. Shihats As.
285. Kalamaan As.
286. Bawumii As.
287. Syumyawun As.
288. Arodhun As.
289. Hawkhor As.
290. Yaliyq As.
291. Bari’ As.
292. Aa’iil As.
293. Kan’aan As.
294. Hifdun As.
295. Hismaan As.
296. Yasma’ As.
297. Arifur As.
298. Aromin As.
299. Fadh’an As.
300. Fadhhan As.
301. Shoqhoon As.
302. Syam’un As.
303. Rishosh As.
304. Aqlibuun As.
305. Saakhim As.
306. Khoo’iil As.
307. Ikhyaal As.
308. Hiyaaj As.
309. Zakariya As.
310. Yahya As.
311. Jurhas As.
312. Isa As.
313. Muhammad Saw.
# Alhasil, menurut saya pribadi sesuai dengan konteks kekinian, kalau kita posting ataupun share status 313 nama-nama rasul ini insya Allah juga akan mendapatkan keutamaan sebagaimana mereka yang meletakkannya di rumah atau membacanya atau membawanya dengan mengagungkan mereka, memuliakan keberadaan mereka, menghormati kenabian mereka, berharap dari keinginan mereka yang tinggi dan beristighatsah dengan ruh-ruh mereka yang suci, sebagaiman disebutkan di atas. Aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)